LOMBOK BARAT - Pemda Lombok Barat berencana membentuk Badan Pengelola Khusus Destinasi Wisata Senggigi. Badan yang memiliki otoritas sebagai destination management organization (DMO) ini akan bertugas mengelola kawasan dan bersinergi dengan para pelaku usaha wisata dan pengusaha hiburan di Senggigi.
"(Pemda) Lombok Barat InsyaAllah akan membentuk semacam Badan Pengelola Khusus terkait dengan kepariwisataan di Senggigi. Badan ini akan bersinergi, silaturahim untuk komunikasi dengan semua pelaku pariwisata di Senggigi," kata Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid, usai pertemuan bersama pelaku pariwisata dan pengusaha hiburan Senggigi, Sabtu (22/2) di Aruna Senggigi Resort & Convention, Senggigi, Lombok Barat.
Pertemuan dengan para pelaku wisata Senggigi tersebut dihadiri, Sekda Provinsi NTB H Lalu Gita Aryadi, Kadis Pariwisata Provinsi NTB Lalu Moh Faozal, Ketua PHRI NTB Ni Ketut Wolini, Ketua Assosiasi Pengusaha Hiburan (APH) Senggigi Suhermanto, dan puluhan pelaku wisata serta pengusaha hiburan Senggigi.
Bupati Fauzan mengatakan, dalam pertemuan silaturahmi tersebut Pemda Lombok Barat cukup banyak mendapatkan masukan dan saran dari pelaku wisata terkait bagaimana menghidupkan dan memajukan destinasi wisata Senggigi.
Menurutnya, Pemda Lombok Barat sedang berupaya melakukan revitalisasi destinasi wisata Senggigi. Hal ini dilakukan untuk kembali menggeliatkan kunjungan wisatawan ke Senggigi, sekaligus mendukung program Pemprov NTB yang menargetkan angka kunjungan wisata hingga 4,5 juta wisatawan tahun 2020 ini.
"Pertemuan ini kita dapat banyak masukan, saran tentang perencanaan ke depan, bagaimana kita menghidupkan Senggigi, memajukan Senggigi, dan mudah - mudahan kita bisa ikut membantu Provinsi untuk dapat meraih target 4,5 juta wisatawan," katanya.
Fauzan menilai, pembentukan badan pengelola khusus untuk destinasi wisata Senggigi dibutuhkan dan akan berperan strategis. Lembaga ini yang nantinya akan menjadi wadah komunikasi antar Dinas/Instansi dengan para pelaku wisata dan organisasi kepariwisataan yang ada.
"Sudah ada OPD kenapa harus bentuk badan khusus?. Ya karena supaya jelas yang bertanggung jawab dalam pengelolaan kawasan ini, seperti di KEK Mandalika kan ada badan pengelola khususnya. Badan ini juga membangun sinergitas dengan stakholders kepariwisataan di Senggigi ini. Jadi jelas, kalau ada masalah dengan Senggigi, siapa yang kita "marahi"," ujar Fauzan.
Badan Pengelola Khusus juga akan mengawal revitalisasi Senggigi, terutama dalam pelengkapan sarana pendukung pariwisata di kawasan tersebut.
Ia mengatakan pembentukan badan ini akan segera dirumuskan dengan melibatkan DPRD Lombok Barat dan juga koordinasi dengan Pemprov NTB.
Sekda NTB H Lalu Gita Aryadi mengatakan, pertemuan Pemda dengan para pelaku wisata Senggigi sangat strategis untuk membangun semangat bersama membenahi Senggigi.
"Pertemuan ini positif untuk memajukan, untuk bangkitkan Senggigi. Ya spirit hari ini adalah Senggigi Reborn," katanya.
Gita mengatakan, dalam pertemuan terungkap upaya Pemda Lombok Barat untuk revitalisasi Senggigi, para pelaku wisata juga mendukung. Selain itu juiga akan dibangun komunikasi-komunikasi intens termasuk membuka forum dialog bersama media massa.
"Semua pihak harus berpartisipasi aktif membangun Senggigi ini, termasuk media massa. Harus satu persepsi demi kemajuan daerah Lombok Barat dan NTB secara umum," katanya.
Terkait Badan Pengelola Khusus yang digagas Pemda Lombok Barat, Lalu Gita mengatakan hal itu sangat baik dan perlu dimatangkan.
Gita menjelaskan, nantinya dalam badan tersebut juga akan dilibatkan unsur OPD dan juga perwakilan pelaku wisata dan lainnya.
"Kita akan bantu formulasikan dan mencari bentuknya. Kalau tidak ada aturannya ya kita bikin aturannya. Badan ini dibentuk, dan siapa tahu ini pola yang bagus dan daerah lain juga bisa belajar ke kita," katanya.
Ia menegaskan, Pemprov NTB akan mendukung segaala upaya yang dilakukan Pemda Lombok Barat dalam merevitalisasi destinasi wisata Senggigi.
Sementara itu, Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini mengapresiasi Pemda Lombok Barat yang sudah menginisiasi pertemuan dengan para pelaku wisata di Senggigi.
Wolini mengatakan, pertemuan tersebut bisa menjadi awal yang baik terbangunnya komunikasi dan sinergitas pelaku wisata di Senggigi dengan jajaran Pemda dan stakeholders terkait.
"Selama ini kan yang dikeluhkan adalah kurang terbukanya akses komunikasi teman-teman pelaku wisata ini dengan Pemda. Nah pertemuan ini saya pikir jadi awal yang baik, bagaimana kita semua bersinergi dan berkolaborasi membangun Senggigi ini," kata Wolini. (*)