Direktur RSUD Provinsi NTB, dr H Lalu Hamzi Fikri. |
MATARAM - Tim Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) melakukan survei untuk Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) di RSUD Provinsi NTB, selama lima hari ke depan.
Tim KARS dipimpin Dr. Ismojo Djati, M.Sc dengan lima anggota, Drs.A.A.Raka Karsana, Apt, M. Biomed, dr. Azwir Dahlan, Sp.PD, M.Kes, Nurmaini, S.Kep,
dr. Anak Agung Ayu Mas Ranidewi, Sp.THT, M.Kes, dan Ani Budiati, S.Kep, Selasa (18/2) diterima Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah beserta Direktur RSUD Provinsi NTB dr H Lalu Hamzi Fikri dan jajaran di RSUD Provinsi NTB di Mataram.
Ketua Tim KARS,dr. Ismojo Djati, M.Sc. menjelaskan, tahapan survei yang dilakukan diantaranya presentasi dari direktur RS, profil RS, peningkatan pelayanan RS, telaah regulasi dan dokumen RS, telaaah rekam medis RS, telusur lapangan dan ruang pelayanan RS.
"Survei SNARS pada RSUD oleh Tim KARS sangat penting untuk melihat sejauh mana kesiapan dan upaya rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan akreditasinya," katanya.
Wagub NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah mengtakan, akreditasi merupakan pengakuan dari pemerintah terhadap kualitas dan kinerja rumah sakit.
RSUD Provinsi NTB sudah meraih predikat
paripurna dalam akreditasi tiga tahun lalu. Survei KARS untuk SNARS dilakukan untuk mengevaluasi pelayanan di RS setempat.
Wagub berharap RSUD Provinsi NTB bisa menjadi pusat layanan kesehatan masyarakat NTB yang bermutu dan kualitas baik.
Sementara itu Direktur RSUD Provinsi NTB dr H Lalu Hamzi Fikri mengatakan, survei yang sama sudah dilakukan pada tiga tahun yang lalu dan RSUD Provinsi NTB meraih predikat paripurna.
"Jadi setiap tahun kita dievaluasi dari KARS melalui survei seperti ini. Tapi predikat Paripurna sudah kita raih sejak tiga tahun lalu," katanya.
Menurutnya, evaluasi ini dijadikan momen bagi RSUD Provinsi NTB untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan. Apalagi perkembangan teknologi ilmu kedokteran itu terus berkembang dari waktu ke waktu.
"Sehingga memang harus dilakukan aktif terhadap standar-standar, kemudian regulasi regulasi. Nah tim survei kali ini akan melihat dari aspek bagaimana proses yang sudah dilakukan rumah sakit," katanya.
Dijelaskan, yang akan dilihat antara lain bagaimana regulasi yang sudah dibuat kemudian taat tidaknya terhadap standar standar regulasi yang ada di tingkat standar nasional.
"Jadi bagaimana standar regulasi yang dibuat oleh rumah sakit sendiri dan bagaimana implementasi ketaatan seluruh civitas hospitality menjalankan regulasi yang sudah ada. Karena di setiap unit di setiap pelayanan setiap kegiatan semua ada standarnya, semua ada SOP yang harus ditaati," katanya.
Hamzi Fikri mengatakan, target RSUD Provinsi NTB setelah terakreditasi Paripurna maka harus bisa meraih akreditasi yang lebih tinggi lagi yakni internasional bintang enam.
"Ya (sekarang) bintang lima. Kita harus punya semangat meraih target dan ingin meraih bintang enam," tandas Fikri.
Ia menambahkan, saat ini RSUD Provinsi NTB terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Salah satunya dengan menerapkan “3 S” (Senyum, Sapa, Salam) dalam melayani para pasien, masyarakat dan siapa saja yang berkunjung ke rumah sakit tersebut.
"Yang utama itu adalah pelayanan medis dengan baik. Lalu, terapkan senyum, sapa, salam kepada siapa saja yang datang ke RS ini," katanya. MP/Abdul Rahim