Sambut Positif Industrialisasi, HIPMI NTB Dorong Pengembangan Agroindustri

MandalikaPost.com
Kamis, Februari 20, 2020 | 18.04 WIB Last Updated 2020-02-20T10:04:45Z
Ketua HIPMI NTB, Syawaludin.

MATARAM - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi NTB, Syawaludin mengatakan HIPMI sangat mendukung dan menyambut baik program industrialisasi yang dicanangkan Pemprov NTB di masa kepemimpinan Gubernur H Zulkieflimansyah dan Wagub Hj Sitti Rohmi Djalilah.

"Menurut saya industrialisasi ini program yang strategis dan sangat berpotensi di NTB ini," kata Aweng, sapaan akrabnya, Kamis (20/2) di Mataram.

Menurut Aweng, industrialisasi bisa didorong di sejumlah sektor di NTB. Apalagi saat ini NTB yang kaya sumber daya alam masih dominan mengirim hasil komoditi dalam bentuk mentah ke luar.

Aweng mengatakan, dengan industrialisasi yang bermuara pada peningkatan nilai komoditi akan berdampak pada peningkatan ekonomi, laju investasi, lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat.

Ia mencontohkan, potensi sektor kelautan dan perikanan di NTB sangat besar baik di Lombok dan Sumbawa. Namun industri perikanan masih belum ada. Begitu pun sektor peternakan di daerah yang dikenal dengan Bumi Sejuta Sapi ini. Belum lagi sektor pertanian dan perkebunan.

"Jadi HIPMI NTB mendorong pemerintah mengembangkan agro industri di daerah ini," katanya.

Menurut Awenk, pabrik pengolahan ikan bisa dibangun di kawasan Tanjung Luar, Lombok Timur. Potensi ikan tangkapan di kawasan ini bisa mencapai 350 ton pehari.

Lahan untuk pabrik pengolahan ikan juga tersedia cukup luas dan posisinya strategis karena dekat dengan pelabuhan TPI Teluk Awang, dan Bandara Internasional Lombok (BIL).

"Jadikan pabrik pengalengan ikan di Tanjung Luar, bila perlu produksi ikan kalengan seperti sarden berpusat disana," tukasnya.

Dengan demikian sumber daya lokal kelautan dan perikanan terkomodir, para nelayan bisa lebih baik, dan penyerapan tenaga kerja bisa terbuka yang akan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di kawasan pesisir.

Soal investor, Awenk mengatakan HIPMI siap membantu Pemda untuk hal tersebut.

"Saya yakin kalau Pemda siarkan potensi ini terus menerus maka investor akan berduyun duyun datang. Ini baru Tanjung Luar, belum bicara potensi Teluk Awang, Labuhan Lombok, Ampenan dan lainnya," katanya.

Aweng menambahkan, selain pabrik pengalengan ikan, NTB juga punya potensi untuk pengolahan daging di Sumbawa.

Sumbawa punya potensi besar. Selain menjadi sumber bibit ternak nasional, lahan yang tersedia di Sumbawa juga luas.

"Sumbawa salah satu daerah sumber bibit, tiap tahun berapa ribu ekor kita kirim. Tapi ngapain kirim dalam bentuk hidup. Harus dalam bentuk olahan daging kemasan biar bisa ekspor," katanya.

Dengan adanya pengolahan dagingvdi Sumbawa, Aweng optimistis masyarakat juga akan merasakan manfaatnya.

"Kita pacu masyarajat untuk penggemukan ternak, dan saya yakin masyarakat tidak lagi akan bergantung pada tambang," katanya.

HIPMI NTB siap memberikan masukan dan saran pada Pemprov NTB untuk program industrialisasi, khususnya agro industri.

"Hanya sayangnya kita kan nggak pernah dipanggil Gubernur. Padahal bang Zul ini senior kami di HIPMI," tukas Aweng. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sambut Positif Industrialisasi, HIPMI NTB Dorong Pengembangan Agroindustri

Trending Now