MAGICAL MOYO. Jajaran DPD ASPPI NTB memberikan keterangan pers tentang Lombok Travel Mart (LTM) VII yang mengangkat tema "Magical Moyo", Minggu (1/3) di Golden Palace Lombok Hotel, Mataram. |
MATARAM - DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) NTB kembali menggelar Lombok Travel Mart (LTM) VII 7, 1 - 4 Maret 2020.
Penyelenggaraan Lombok Travel Mart yang ke-7 tahun ini mengusung tema “Magical Moyo” dengan target 150 buyer domestik dan mancanegara, serta 50 seller terbaik di Lombok dan Sumbawa.
Ketua Panitia LTM VII, Ade Devi Handayani, menjelaskan, para Seller berasal dari stakeholder kepariwisataan NTB, diantaranya, para pengelola Hotel, Restaurant, Pokdarwis, juga Desa Wisata.
Para Seller akan menjual paket-paket wisata pulau Lombok dan juga pulau Sumbawa kepada para kelompok buyer. Sementara para buyer merupakan para pengelola Travel Agent terbaik Indonesia dan mancanegara yang melalui proses seleksi yang sangat ketat.
"Dari 400 pendaftar, hanya dipilih 150 buyer terbaik. Artinya ajang LTM ke 7 kali ini benar-benar buyer terpilih dan terseleksi yang ikut hadir," kata Ade, dalam keterangan pers, Minggu (1/3) di Golden Palace Lombok Hotel, Mataram.
Ade menjelaskan, LTM ke VII ini dikonsep dengan special, memperkenalkan dan mengangkat salah satu destinasi favorit di pulau Sumbawa menjadi tema kegiatan.
Magical Moyo mengangkat daya pikat Pulau Moyo dan air terjun Mata Jitu yang merupakan tempat favorit Liburan Keluarga Kerajaan Inggris dan banyak artis-artis ternama dunia.
ASPPI NTB menilai forum bisnis berskala Internasional ini sangat penting bagi pemerintah Provinsi NTB untuk memperkenalkan destinasi-destinasi yang ada di pulau Sumbawa, sebagai bentuk kerja nyata DPD ASPPI NTB untuk mengembalikan pesona pariwisata Lombok-Sumbawa pada dunia.
Selain itu, LTM ke 7 diharapkan menjadi katalisator pariwisata di Nusa Tenggara Barat, khususnya Sumbawa pasca bencana gempa tahun 2018 yang lalu.
"Destinasi-destinasi terbaik di pulau Sumbawa sudah saatnya dipromosikan lebih optimal. Air Terjun Mata Jitu sudah eksis jadi ikon wisata Sumbawa, bahkan sudah mendunia. Jadi, kami yakin, di LTM VII ini nanti, paket-paket wisata yang disiapkan para Seller akan sangat menarik,” ujar Ade.
Satu spot istimewa juga telah dipersiapkan. Poto Jarum, satu spot snorkeling di perairan menuju Pulau Moyo, Sumbawa.
Spot ini istimewa, karena dikategorikan sebagai spot underwater dan snorkeling terbaik di wilayah perairan Moyo.
Ketua ASPPI NTB, Ahmad Ziadi mengatakan, pihaknya optimis LTM VII akan mencapai target terbaik.
"Setiap tahun, gawe rutin ASPPI melalui travel mart, telah menghubungkan para buyer dan seller terbaik di bidangnya masing-masing. Apalagi tahun ini post tournya merupakan destinasi kelas dunia," katanya.
Ia memaparkan, dua tahun terakhir, pelaksanaan LTM selalu berhasil mendatangkan ratusan pelaku pariwisata aktif. Pada 2018 lalu, LTM VI berhasil mengumpulkan 175 Buyer dan 35 Seller.
Dalam LTM VII ini, tambah Ziadi, ada beberapa aktifitas unik lain yang telah menanti peserta yaitu Visit Marente yang menonjolkan momen coffee time.
Desa Marente yang merupakan kampung kelahiran Gubernur NTB ini memiliki banyak potensi pariwisata. Beberapa yang terbaik, desa ini merupakan sentra penghasil Kopi bercitarasa mewah.
Ada pula Air Terjun Agal yang tingginya sampai 300 meter. Jarak tempuh menuju spot air terjun, sekira 1.5 jam perjalanan dari parkiran, sehingga nyaman untuk siapa pun.
"Desa yang subur dan asri ini cocok untuk adventure, camping ground, wisata alam, juga ekowisata," kata Ziadi.
Lombok Travel Mart (LTM) merupakan kegiatan tahunan ASPPI NTB untuk mempromosikan pariwisata NTB. Kegiatan pertama digelar pada tahun 2014.
Event yang digelar dengan konsep table top B2B (Bussiness to Bussiness) ini mempertemukan seller dan buyer dengan tujuan menjalin kerja sama dalam menjual paket-paket Wisata di Lombok.
Sehingga bisa dipastikan akan ada transaksi penjualan paket-paket wisata yang efektif membantu meningkatkan angka kunjungan wisata ke daerah ini, baik di Lombok maupun Sumbawa.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal mengapresiasi semangat ASPPI NTB menggelar LTM VII.
Menurutnya, event ini berada di moment yang tepat untuk menggeliatkan kunjungan wisatawan ke NTB, dan khususnya mengenalkan destinasi yang ada di pulau Sumbawa.
"LTM VII saya apresiasi, ini semangat dan ASPPI ini konsisten. Setiap tahun hadirkan tema-tema yang memberi surprise. Tahun lalu desa wisat dan tahun ini luar biasa Moyo," kata Faozal.
Faozal mengatakan, tema Magical Moyo bisa menjadi promosi untuk pulau Moyo secara umum, bukan hanya di kawasan ekslusif yang dikelola Amanwana semata.
"Siapa yang nggak kenal Moyo. Wisata ekslusif dan masuk ke Amanwana itu Rp10 juta - Rp 15 juta. Tapi dengan LTM VII ini kita tampilkan sisi berbeda, bahwa di Moyo itu ada areal ekslusif Amanwana, tapi banyak juga area yang bisa dinikmati wisatawan umum," katanya.
Menurut dia, LTM VII sangat strategis untuk mengubah kesan bahwa Moyo pasti mahal.
"Agar agar tidak lagi Moyo dikenal sebagai destinasi yang ekslusif dan mahal. Jadi wisatawan bisa ke sana meski tidak (melalui) Amanwana," katanya.
Faozal mengatakan, dengan event promosi seperti LTM VII ini diharapkan bisa membantu meningkatkan kunjungan wisata domestik ke NTB.
Sebab, secara nasional dampak virus corona sangat terasa berdampak pada sektor pariwisata. Angka kunjungan wisatawan asing turun drastis setelah sejumlah negara melarang dan membatasi warganya bepergian ke luar negeri.
"Memang yang terdampak itu bepergian. Pariwisata itu kan bepergian. Yang dibatasi pemerintah yang terdampak corona itu kan bepergian, jadi pariwisata kita terdampak. Satu-satunya jalan jangka pendek adalah kembali menggarap pasar domestik, MICE dan semacamnya. Kita berharap LTM VII ini bisa berdampak baik," katanya.