KENDARAAN LISTRIK. Gubernur NTB Zulkieflimansyah bersama jajaran SMKN 1 Lingsar usai ujicoba kendaraan listrik "Lingsar," di Mataram. (Foto: Humas Pemprov NTB) |
MATARAM - Pemerintah Provinsi NTB akan mengembangkan produksi dan menyediakan pasar untuk kendaraan listrik "Lingsar" di NTB.
Prototype motor bertenaga listrik karya SMKN 1 Lingsar, Lombok Barat ini akan dikembangkan melibatkan industri UKM otomotif yang ada di daerah, untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal daerah.
"Pemerintah akan mengembangkan Lingsar, ini kebanggaan NTB bahwa anak-anak kita bisa menciptakan kendaraan listrik. Prototype ini akan kita kembangkan melibatkan UKM otomotif dan disupervisi oleh SMKN 1 Lingsar," kata Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah.
Prototype Lingsar diujicoba pada Selasa (10/3) di Pendopo Gubernur NTB. Gubernur Zul langsung mengendarai Lingsar berkeliling halaman pendopo.
Zulkieflimansyah mengatakan, keberhasilan SMKN 1 Lingsar menciptakan motor listrik Lingsar bisa ditiru SMK lain yang ada di NTB dengan inovasi masing-masing.
Lingsar ke depan bisa diproduksi massal dengan melibatkan UKM otomotf di NTB. Sementara pemasarannya bisa disalurkan ke desa-desa yang membutuhkan untuk kendaraan yang memperkuat program desa.
"Tugas kami Pemda adalah menyediakan pasarnya, membeli produknya untuk kemudian kita pakai sendiri. Kita distribusikan ke desa-desa dan sekolah-sekolah agar terjadi learning by doing," kata Zul.
Pemerintah Provinsi NTB tengah mendorong program industrialisasi di daerahnya. Keberhasilan SMKN 1 Lingsar menciptakan kendaraan bermotor listrik menjadi salah satu bukti yang diklaim sebagai keberhasilan program.
Motor listrik Lingsar karya SMKN 1 Lingsar Lombok Barat merupakan kendaraan roda empat bertenaga 3,5 KW atau 3.500 Watt, dengan spesifikasi panjang 2,40 meter dengan lebar 1 meter.
Mesin kendaraan ini dilengkapi baterai 80 AH sebanyak 5 buah. Dengan kemampuan jarak tempuh berkisar 60 sampai 80 Km.
Koordinator Pengembangan Teknologi Tepat Guna, SMKN 1 Lingsar, Irwan Arditia Jaya menjelaskan, inisiatif menciptakan Lingsar bermula dari isu polusi dan pemanasan global.
SMKN 1 Lingsar kemudian melakukan berbagai riset dan mulai mendesain kendaraan motor ramah lingkungan.
"Motor listrik ini bagian dari upaya kami menyelesaikan masalah polusi dan pemanasan global," katanya.
Menurutnya, dengan ukuran yang relatif kecil kendaraan listrik Lingsar bisa masuk ke gang-gang lingkungan pemukiman. Kendaraan juga sangat cocok sebagai armada pengangkut sampah, atau pengangkut air bersih di pemukiman.
"Kecepatannya didesain maksimal 35 kilometer per jam. Karena memang kendaraan ini didesain untuk angkut sampah. Tapi varian kendaraan yang lain yang untuk pribadi, bisa lebih cepat seperti kendaraan biasa pada umumnya," katanya.
Ia menambahkan untuk pengisian baterai hanya dibutuhkan waktu maksimal delapan jam dari kondisi kosong. (*)