Gubernur NTB Zulkieflimansyah memberikan keterangan pers usai rapat darurat penanganan virus corona, Minggu sore (15/3) di Mataram. |
MATARAM - Pemerintah Provinsi NTB menetapkan status siaga darurat bencana non alam, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19 di wilayahnya.
Akses masuk ke pulau eksotis Gili Trawangan, Gili Air dan Meno ditutup sementara, dan sejumlah agenda event pariwisata dan MICE dibatalkan.
"Akses ke Gili Trawangan kita tutup sementara selama dua pekan, untuk memastikan destinasi wisata kita ini aman (bebas corona)," kata Gubernur NTB, Zulkieflimansyah usai memimpin rapat darurat penanganan virus corona, Minggu sore (15/3) di kantor Gubernur NTB di Mataram.
Menurutnya, selain menutup akses Gili Trawangan, pemeriksaan kesehatan yang ketat juga dilakukan di Bandara Internasional Lombok di Lombok Tengah, dan Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.
"Kita antisipasi. Tapi bukan berarti ada ketakutan ke desrinasi kita. Ini justru menunjukan bahwa NTB serius menangani corona dan memastikan destinasi kita aman. Selama penutupan di Gili Trawangan dan destinasi lain juga akan dilakukan penyemprotan disinfektan," katanya.
Gubernur Zul mengatakan, NTB sudah menetapkan status siaga darurat untuk penanganan virus corona. Mulai Senin (16/3) aktivias sekolah di 10 Kabupaten dan Kota di NTB diliburkan hingga dua pekan ke depan.
"Kecuali yang ikut Ujian Nasional (UN), SMK dan SMA. Kelas lainnya kita liburkan 14 hari ke depan," katanya.
Selain itu, jajaran ASN juga dilarang melakukan kegiatan di luar daerah NTB.
Hingga Minggu (15/3) belum ditemukan kasus positif COVID-19 di wilayah NTB. Namun antisipasi penyebaran perlu segera dilakukan menyusul sejumlah daerah yang sudah terpapar.
Sejumlah event pariwisata dan event keagamaan yang memungkinkan menjadi keramaian publik juga ditunda dan dibatalkan.
Menurut Gubernur Zul, upaya ini dilakukan untuk meninimalisir penularan virus corona.
Meski demikian ia mengimbau masyarakat tidak perlu panik dengan penetapan status ini.
"Yang perlu dipahami kan virus corona ini bisa disembuhkan, asalkan cepat terdeteksi dan penanganannya tepat. Yang kita antisipasi kan penularannya yang sangat cepat dan masif," katanya.
Pemprov NTB juga akan melibatkan semua pihak untuk melakukan sosialisasi dan simulasi penanganan dampak virus corona di NTB.
Rapat darurat penanganan virus corona dihadiri seluruh SPKD, Dinas dan Instansi terkait di Pemprov NTB.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB yang juga Ketua Posko Kewaspadaan Virus Corona NTB, Nurhandini Eka Dewi mengatakan, sejauh ini NTB sudah menyiapkan fasilitas kesehatan termasuk unit ruang isolasi.
"Untuk faskes kita sudah siapkan ruang isolasi di empat Rumah Sakit. Tapi hingga hari ini belum ada kasus positif corona di NTB," katanya.
Berdasarkan data Dikes NTB, saat ini tercatat 109 Orang Dalam Pemantauan (ODP) oleh Dinas Kesehatan dan RSUD Provinsi NTB. Dari jumlah tersebut 85 diantaranya sudah dinyatakan negatif. Sementara sisanya 24 ODP masih dalam pemantauan di rumah masing-masing, di Graha Mandalika, maupun RSUD Provinsi NTB.
Sementara 8 orang yang dinyatakan Pasien Dengan Pengawasan (PDP) seluruhnya sudah dinyatakan negatif Corona.(*)