Peran BKKBN Dinilai Strategis untuk Mendukung Revitalisasi Posyandu di NTB

MandalikaPost.com
Rabu, Maret 11, 2020 | 21.18 WIB Last Updated 2020-03-11T13:18:51Z
Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah memberikan sambutan dalam Rakerda BKKBN Perwakilan NTB di Golden Palace Hotel Lombok, Kota Mataram. (Foto: Humas Pemprov NTB)

MATARAM - Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah menilai peran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sangat strategis jika bisa bersinergi dan kolaborasi dalam program Revitalisasi Posyandu di Provinsi NTB.

Sebaliknya, keberadaan kader aktif di Posyandu berbasis Keluarga juga akan sangat membantu kinerja BKKBN NTB dalam menyukseskan programnya hingga di tingkat Desa.

“BKKBN harus bersinergi dengan berbagai pihak. Kita harus sudah selangkah, seayun,  jika kita berbicara NTB," kata Wagub Rohmi, saat menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana (BanggaKencana) Tahun 2020 yang diselenggarakan BKKBN NTB, Rabu (11/3) di Golden Palace Hotel Lombok, Kota Mataram.

Kegiatan Rakerda dihadiri ratusan peserta terdiri dari peserta Pra Rakerda dan mitra kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh NTB.

Wagub Rohmi mengatakan,  program-program BKKBN saat ini sudah sangat baik dan inovatif sehingga mampu diterima masyarakat.

"BKKBN sekarang sudah berusaha agar program - programnya terlihat menarik. Saya sangat mengapresiasi, jika kita pandai mengemasnya seperti ini, tentu akan menarik dan tidak akan ditolak begitu saja oleh masyarakat," katanya.

Ia berharap dengan bersinergi bersama Pemprov NTB banyak masalah yang menjadi perhatian bersama akan cepat dituntaskan.

Rohmi memaparkan, saat ini NTB masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup banyak, terutama di sektor kesehatan, dan keluarga berencana. Masalah tersebut antara lain tentang laju pertumbuhan penduduk, masalah remaja, pernikahan usia anak, dan sebagainya.

"Untuk itu NTB harus bisa mengintervensi khususnya pada sistem, sehingga kami meluncur program Unggulan Revitalisasi Posyandu yang berbasis posyandu keluarga," jelasnya.

Saat ini di NTB dari total 7.300 unit Posyandu sudah terbentuk tak kurang dari 1.300 Posyandu berbasis keluarga.

Posyandu keluarga ini menjadi ujung tombak terdepan di seluruh dusun dalam memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan, baik untuk bayi, remaja hingga lansia.

Posyandu keluarga membangun sistem pendataan kolektif dengan tugas di masing-masing wilayah kerja. Dengan demikian tiap Posyandu bisa khusus melayani sejumlah keluarga di sekitarnya.

Wagub Rohmi optimistis, ke depan Posyandu Keluarga bisa menjadi solusi permasalahan kesehatan dan masalah sosial di NTB dimulai dari tingkat Dusun dan Desa.

"Sehingga masalah-masalah kesehatan dan sosial seperti gizi buruk, pernikahan usia anak, narkoba, buruh migran ilegal, pasung, dan permasalahan lingkungan lainnya bisa terdekteksi sejak awal di Desa dan selanjutnya bisa ditangani setahap demi setahap," katanya.

Wagub Rohmi mengajak jajaran BKKBN NTB untuk terlibat dan berkolaborasi bersama Pemprov NTB. Ia juga mengundang jajaran BKKBN untuk hadir dalam rapat-rapap Pemprov yang membahas berbagai persoalan tersebut.

"Posisi BKKBN sangat strategis. Saya harap bisa mengambil peran dalam Posyandu Keluarga di NTB ini. Mari kita bersinergi bersama," kata Wagub Rohmi. (*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Peran BKKBN Dinilai Strategis untuk Mendukung Revitalisasi Posyandu di NTB

Trending Now