.jpg )
 |
| ENGLISH SPEECH CONTEST. Para juara dalam English Speech Contest yang digelar LPP Bidari Tourism College, di Hotel Bidari Mataram. |
MATARAM - English Speech Contest yang digelar Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Bidari Tourism College (BTC) Mataram, Minggu (8/3) di Hotel Bidari Mataram, diikuti tak kurang dari 30 pelajar SMA dan SMK dari Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Utara.
Direktur LPP BTC Mataram, Gede Gunanta mengatakan, kemampuan bahasa Inggris perlu terus ditingkatkan terutama bagi generasi siap kerja di NTB.
Sebab, NTB yang sudah menjadi salah satu destinasi pariwisata nasional tentu akan banyak membutuhkan tenaga kerja yang handal berkomunikasi bahasa Inggris.
"Itu sebabnya LPP BTC Mataram mulai melakukan sejumlah kegiatan yang menginisasi dan meningkatkan animo agar pelajar kita senang dan mau meningkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya. Salah satunya dengan contest atau kompetisi ini," katanya.
 |
| Direktur LPP BTC Mataram, Gede Gunanta menyerahkan hadiah kepada juara I Ayu Nursila dari SMAN 1 Gunungsari. |
Dalam kompetisi pidato berbahasa Inggris ini, para pelajar menyampaikan potensi wisata di NTB. Baik potensi destinasi wisata, juga keanekaragaman budaya.
Kompetisi melibatkan Fungsional Widyaiswara Madya BPSMD Provinsi NTB, Cukup Wibowo dan GM Hotel Bidari Mataram, Yayat S Priyatna sebagai dewan juri.
Para peserta mengaku senang dan tertantang ikut kompetisi ini. Selain untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris, mereka juga bangga bisa menceritakan beragam potensi pariwisata NTB dalam bahasa Inggris.
"Jadi pelajaran bahasa Inggris yang kita dapat di sekolah, bisa kita terapkan dan maksimalkan dalam kompetisi ini," kata Ayu Nursila, pelajar SMAN 1 Gunungsari yang berhasil menjadi juara dalam kompetisi.
Ayu berpidato mengangkat cerita tentang legenda Putri Mandalika di Lombok. Menurutnya, banyak sekali potensi wisata NTB yang harus dikenalkan ke wisatawan asing.
Ayu Nursila dari SMAN 1 Gunungsari meraih Juara Pertama dalam kompetisi. Sementara di posisi Juara II ialah Amor Rina Putri dari SMAN 1 Gunungsari, dan juara III Gabriel Ivana dari SMA Tunas Daud Mataram.
Para juara mendapatkan hadiah berupa voucher biaya pendidikan di BTC Mataram senilai Rp3 juta hingga Rp1 juta, trophy, serta sertifikat juara.
"Jadi mereka bisa mendaftar dan ikut pendidikan di BTC dengan potingan biaya kuliah," kata Wakil Direktur I LPP BTC Mataram, Yenny Susanti.
 |
| GM Hotel Bidari Mataram menyerahkan hadiah kepada juara II Amor Rina Putri dari SMAN 1 Gunungsari. |
Yenny menjelaskan, kegiatan English Speech Contest ini digelar dalam rangkaian kegiatan menuju dimulainya kegiatan pendidikan di LPP BTC yang akan dimulai pada Juli 2020 mendatang.
BTC Mataram sudah mulai membuka pendaftaran calon peserta didik sejak Februari lalu. Menurut Yenny sejauh ini animo para pelajar SMA dan SMK sudah lumayan baik.
"Setidaknya sudah ada 25 orang pelajar SMA dan SMK yang mendaftar. Kita optimistis semakin banyak yang bergabung nantinya. Karena sekarang kan mereka sedang fokus untuk ujian nasional dari SMA dan SMK," kata Yenny.
GM Hotel Bidari Mataram, Yayat S Priyatna mengaku bangga dengan semangat anak-anak SMA dan SMK di NTB yang punya motivasi dan komitmen kuat untuk belajar dan menguasai bahasa Inggris. Hal itu terlihat dari bagaimana para peserta English Speech Contest memaparkan pidato mereka dalam bahasa Inggris.
"Ya kita bangga juga karena anak-anak ini punya semangat untuk mengasah skill berbahasa Inggrisnya," kata Yayat.
Menurut dia, keterampilan berbahasa Inggris sangat diperlukan di sektir pariwisata. Kemampuan ini pun hanya bisa diasah dengan semakin banyak praktek, berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Sementara itu, Fungsional Widyaiswara Madya BPSMD Provinsi NTB, Cukup Wibowo mengapresiasi kegiatan yang digelar LPP BTC Mataram.
Menurut dia, dunia ketenagakerjaan di NTB terutama di sektor pariwisata ke depan memang membutuhkan tenaga kerja siap pakai yang menguasai praktek bukan hanya berteori.
"LPP BTC ini bisa menjadi lembaga pendidikan yang strategis untuk menyiapkan SDM pariwisata yang terampil dan siap pakai. Sebab komposisi praktek dan teori diberikan secara seimbang dan proporsional," kata Cukup Wibowo. (*)
