Ratas dengan Seluruh Gubernur, Presiden Jokowi Sampaikan Arahan

MandalikaPost.com
Rabu, Maret 25, 2020 | 18.37 WIB Last Updated 2020-03-25T10:37:16Z
Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan jajaran Pemprov NTB saat teleconference bersama Presiden Joko Widodo.

MATARAM - Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo menggelar Rapat Terbatas (Ratas) dengan seluruh gubernur, Selasa (24/03/2020). Rapat yang digelar melalui teleconference tersebut untuk membahas penanganan COVID-19 yang terjadi di sejunlah daerah, termasuk di Provinsi NTB. Terkait hal itu, Presiden Jokowi memberikan sejumlah arahan kepada seluruh Gubernur, termasuk Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah.

Jokowi menyampaikan, berdasarkan laporan yang diterimanya dari kedutaan besar di seluruh dunia dan dari menteri luar negeri, sampai saat ini COVID-19 telah menyebar di 189 negara. Ada tiga negara terbaru dalam dua hari ini yang ikut terkena yaitu Suriah, Grenada, dan Mozambik.

Ini menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 betul-betul sebuah virus yang telah menjadi pandemi dan memang sangat sulit untuk dicegah, baik masuk ke sebuah negara atau masuk ke sebuah provinsi, kabupaten/kota.

“Oleh sebab itu, penanganan COVID-19 kita semuanya harus satu visi, memiliki kebijakan yang sama, dan saya minta setiap kebijakan-kebijakan yang ada di provinsi semuanya dihitung baik dampak dari kesehatan dan keselamatan rakyat kita maupun dampak sosial ekonomi yang mengikutinya,” katanya.

Orang nomor satu di Indonesia itu mencontohkan, apabila sebuah provinsi atau sebuah kabupaten/kota ingin membuat sebuah kebijakan, seperti sekolah diliburkan, kantor ditutup semuanya, kemudian, tempat-tempat transaksi ekonomi, misalnya pasar ditutup semuanya. Maka tegasnya harus betul-betul dihitung, dikalkulasi dampak sosial, ekonomi, kesehatan dan lainnya.

“Kalau ingin melakukan itu kebijakan setelah itu dilakukan tolong betul-betul disiapkan. Sebagai contoh, sebuah kota ingin melakukan itu, hitung berapa orang yang menjadi tidak bekerja, hitung berapa pedagang asongan yang akan tidak bekerja, hitung berapa becak yang akan tidak bekerja, hitung berapa sopir yang tidak akan bekerja, sehingga di dalam APBD, dukungan kepada sektor-sektor itu yang harus diberikan, bantuan sosial, kepada mereka harus siapkan,” jelasnya.

Presiden menegaskan tiga hal, yang menjadai fokus perhatian bersama saat ini. Pertama, keselamatan dan kesehatan adalah yang utama. Kedua, social safety nett-nya atau bantuan sosialnya. Ketiga, dampak ekonomi dihitung betul, sehingga kesiapan dalam menyediakan stok pangan betul-betul ada. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ratas dengan Seluruh Gubernur, Presiden Jokowi Sampaikan Arahan

Trending Now