Aktivitas kegempaan/ilustrasi. |
MATARAM - BMKG Stasiun Geofisika Mataram mencatat sekitar 114 kali gempa bumi terjadi di wilayah Provinsi NTB, dalam 10 hari terakhir, 28 Februari hingga 6 Maret 2020.
"Seismisitas di wilayah NTB dan sekitarnya yang tercatat dan teranalisa oleh Stasiun Geofisika Mataram pada Periode 28 Februari - 6 Maret 2020 telah terjadi gempabumi sebanyak 114 kejadian," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram , Ardhianto Septiadhi, S.Si, Minggu (7/3), dalam keterangan tertulis.
Dipaparkan, 114 gempa bumi yang tercatat itu didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km. Sementara dari 114 kejadian tersebut terdapat 1 gempabumi yang dirasakan sekitar wilayah Nusa Tenggara Barat.
Kejadian gempabumi terasa yang dirasakan di Wilayah Pulau Lombok dengan Intensitas II-III MMI terjadi sebanyak 1 kejadian yaitu Lombok Utara dan Lombok Barat III MMI dan Mataram II MMI.
"Gempabumi yang dirasakan di Wilayah Pulau Lombok tersebut merupakan gempabumi dangkal dengan kedalaman < 60 Km," jelasnya.
Grafik aktivitas kegempaan NTB. (Sumber: Stasiun Geofisika Mataram) |
Analisa gempa bumi di wilayah NTB dan sekitarnya Periode 28 Februari - 6 Maret 2020 dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu gempabumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian dan kedalaman tiap kejadian gempabumi.
Berdasarkan Frekuensi Kejadian Gempabumi pada Periode 28 Februari - 6 Maret 2020 , kejadian gempabumi terbanyak pada tanggal 28 Februari 2020 sejumlah 25 kejadian.
Berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 81 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M ≤ 5 sebanyak 33 kejadian dan tidak terdapat gempa dengan M > 5.
Berdasarkan kedalaman gempabumi dengan kedalaman < 60 km sebanyak 97 kejadian, gempabumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 16 gempabumi dan terdapat 1 kejadian gempabumi untuk kedalaman > 300 Km.
Ardhi mengatakan, BMKG akan terus memonitor aktivitas kegempaan dan secara rutin menginformasikan ke masyarakat.
Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg," katanya.