Contact Tracing Covid-19 Terus Dilakukan Pemda Lombok Barat untuk Cluster Gowa

MandalikaPost.com
Sabtu, April 11, 2020 | 20.50 WIB Last Updated 2020-04-11T12:50:24Z
RAPID TEST COVID-19. Petugas Dinas Kesehatan Lombok Barat melakukan rapid test terhadap sejumlah masyarakat yang terdata dalam contact tracing pasien Covid-19, AS, di Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. 

LOMBOK BARAT - Upaya contact tracing atau penelusuran terhadap orang-orang yang punya riwayat kontek erat dengan pasien positif Covid-19, terus dilakukan oleh Pemda Lombok Barat.

Petugas Dinas Kesehatan Lombok Barat, Sabtu (11/4) melakukan contact tracing, sekaligus menggelar rapid test untuk sedikitnya 36 orang warga Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.

Upaya ini dilakukan setelah AS, pria berusia 47 tahun, warga Kecamatan Lingsar dinyatakan positif Covid-19 sebagai pasien positif nomor 19-NTB.

Informasi yang ditemukan Dinas Kesehatan Lombok Barat menyebutkan, AS merupakan pasien yang punya riwayat pergi ke daerah terpapar Covid-19. AS adalah seorang anggota Jama’ah Tabligh yang sempat mengikuti Ijtima’ di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Gowa saat ini menjadi cluster transmiter Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia.

Setelah pulang ke Lombok, AS tidak merasakan terpapar Covid-19, AS juga sempat berinteraksi dengan banyak masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Lombok Barat, dr Ahmad Taufiq Fatoni mengatakan, sejauh ini sebanyak 36 orang sudah di-screening berdasarkan contanct tracing yang dilakukan. Dikes Lobar juga melakukan rapid test terhadap mereka, pada Jumat (10/4).

Dari hasil screening menggunakan rapid test, ditemukan enam orang yang hasilnya reaktif, termasuk istri AS.

"Hasil Rapid test ada enam yang reaktif termasuk istri AS. Saat ini semua diisolasi di RS Awet Muda Narmada dan RSUD Tripat Gerung, sambil menunggu hasil uji swab dari laboratorium. Sebab rapid test tidak bisa jadi rujukan, yang bisa menentukan seseorang positif Covid-19 itu harus lewat uji swab di laburatorium," kata Toni.

Menurut Toni, screening dan rapid test yang dilakukan pada Sabtu (11/4) juga menemukan empat orang yang hasilnya reaktif, dan sudah dirujuk untuk diisolasi di RS.

“Hari ini (Sabtu, 11/4) kami laksanakan rujukan 4 orang lagi dari Desa Batu Mekar ke RSUD Patut Patuh Patju,” jelas Toni.

Pasca ditetapkan sebagai pasien positif Covid 19, AS dan istrinya yang masih menjalani test Swab harus menjalani perawatan isolasi terpisah.

Saat ini mereka meninggalkan 3 orang anak yang masih kecil, namun ditetapkan tidak terjangkit berdasarkan rapid test.

Camat Lingsar Jamaluddin menjelaskan, tiga anak AS tersebut terpaksa harus diasuh oleh kakek-neneknya yang awalnya pun takut untuk mengasuh.

“Tiga anaknya ini negatif, jadi tidak masalah untuk diasuh sementara, yang penting tetap waspada dan menerapkan protokol,” ujar Jamal. 

Jamal membenarkan data yang dipunyai Dinas Kesehatan sehingga komulatif di wilayah kerjanya terdapat 7 orang yang telah dianggap reaktif terhadap rapid test, bahkan satu orang (AS) adalah pasien positif.

“Bahkan ada Desa yang melaporkan bahwa AS ini sudah pernah ke desanya dan melakukan kontak dengan beberapa orang. Tapi hari ini sudah di-rapid test,” terang Jamal.

Dengan semakin meluasnya cakupan kontak, maka jumlah positif Covid 19 di Lombok Barat potensial bertambah. Tidak hanya akan menyibukkan pihak Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam menyiapkan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan Alat Pelindung Diri (ADP), namun juga sibuk untuk menangani masalah sosial ekonomi, terutama kepada mereka yang diisolasi.

Kepala Dinas Sosial Lombok Barat, Lalu Martajaya menyebutkan pihaknya harus memberi bantuan kepada keluarga yang menjalani isoloasi tersebut.

Martajaya memastikan seluruh bantuan dari pemerintah Provinsi, Dinas Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah disalurkan pihaknya melalui Tagana.

“Untuk hari ini kepada tiga orang anak dari AS dan istrinya yang langsung dibawa ke rumah sakit, kita memberikan bantuan berupa family kit, mie instan, 8 paket lauk pauk siap saji, dan 3 paket makanan anak-anak,” terang Martajaya.

Pihaknya juga memberikan makanan siap saji serta  menyalurkan bantuan dari provinsi berupa beras, mie, dan gula. (*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Contact Tracing Covid-19 Terus Dilakukan Pemda Lombok Barat untuk Cluster Gowa

Trending Now