Dua Alat RT-PCR Sudah Terpasang di RSUD Provinsi NTB, Deteksi Covid-19 Bisa Lebih Cepat

MandalikaPost.com
Sabtu, April 04, 2020 | 22.19 WIB Last Updated 2020-04-04T16:20:10Z
DETEKSI COVID-19. Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi bersama Direktur RSUD Provinsi NTB HL Hamzy Fikri menunjukan dua alat Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang sudah terpasang di RSUD Provinsi NTB. (Ist) 

MATARAM - Dua unit alat Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), sudah tiba dan terpasang,  Sabtu (4/4),  di RSUD Provinsi NTB, Mataram.

Keberadaan dua alat untuk mendeteksi virus corona (Covid-19) ini diharapkan akan mempercepat proses pemeriksaan swap pasien, di wilayah NTB.

"Alhamdulillah mesin PCR RSUD Provinsi NTB telah diinstal, Insya Allah Senin (6/4)
sudah bisa diuji coba," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dewi, Sabtu (4/4) di Mataram.

Eka menjelaskan, mesin PCR ini berfungsi untuk melakukan pemeriksaan swab atau pemeriksaan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan.

Menurutnya, akurasi PCR berbeda dengan Rapit Test Kit. Sebab, rapid test tidak bisa dijadikan acuan untuk memastikan seseorang negatif atau positif Covid-19.

"Sedangkan test swab menggunakan PCR ini memiliki tingkat akurasi yang bisa dijadikan acuan untuk menentukan negatif atau positif," katanya.

Eka mengungkapkan, selama ini NTB terkesan lamban dalam menentukan
hasil diagnosa Covid-19 lantaran NTB belum memiliki mesin PCR.

Akibatnya, sampel swap pasien harus dikirim dan menunggu hasil uji laboratorium di Balitbangkes Surabaya.

"Tapi dengan adanya dua alat PCR ini, ke depan kita di NTB bisa lebih cepat karena tes swap dilakukan di daerah sendiri. Dengan PCR ini hasil bisa didapat tidak sampai 1 hari," katanya.

Hanya saja, tambah dia, untuk kasus yang positif Covid-19 hasilnya tetap diserahkan ke pusat dulu, sebelum diumumkan oleh Gugus Tugas Covid-19 Nasional di Jakarta.

"Tetapi keuntungan lainnya penanganan pasien bisa lebih cepat," kata Eka.

Ia menjelaskan, dua alat RT-PCR ini merupakan bantuan BPOM dan satu lagi dibeli senilai sekitar Rp800 juta.

"Yang satu beli, satunya pinjaman dari BPOM. Satu alat harganya hampir 800 juta rupiah," katanya.

Sementara Direktur RSUD Provinsi NTB dr HL Hamzi Fikri menambahkan, RSUD Provinsi NTB telah menerima dan memasang alat RT-PCR tersebut.

"Kita juga menerima bantuan reagen dari Balitbang Kemenkes RI, yang akan digunakan untuk pemeriksaan swab, terutama bagi PDP Covid-19," katanya.

Hamzi mengatakan, kedatangan alat tersebut menjadi bukti keseriusan Pemerintah Provinsi khususnya RSUD Provinsi NTB untuk melengkapi kebutuhan prasarana  sebagai salah satu  Jejaring Laboratorium Pemeriksaan Covid-19 di Provinsi NTB,  berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI.

"Harapannya dengan kehadiran alat ini NTB bisa melakukan pemeriksaan mandiri dan dapat mempercepat penentuan hasil pemeriksaan swab PDP terkait Covid-19 di Provinsi NTB," jelasnya.

Menurutnya, pemeriksaan swab dengan alat RT-PCR dilaksanakan di Unit Riset Biomedik RSUD Provinsi NTB.

"Rencananya akan mulai operasional hari Senin (6/4) mendatang," katanya. (*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dua Alat RT-PCR Sudah Terpasang di RSUD Provinsi NTB, Deteksi Covid-19 Bisa Lebih Cepat

Trending Now