HM Juaini Taofik. |
LOMBOK TIMUR - Empat orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Lombok Timur dinyatakan negatif Covid-19, Jumat (10/4), berdasarkan hasil test swab laboratorium kesehatan.
"Alhamdulillah ada kabar baik hari ini 4 orang PDP berhasil menjalani perawatan di RSUD R Soedjono Selong, dan hasil swabnya dinyatakan negatif Covid-19," kata Sekda Lombok Timur, HM Juaini Taofik, Jumat (10/4) di Lombok Timur.
Menurutnya, para PDP yang dinyatakan negatif Covid-19 akan diperbolehkan pulang setelah kondisi kesehatan benar-benar pulih.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Timur, secara komulatif hingga Kamis (9/4) tercatat sebanyak 16 orang PDP asal Lombok Timur. Dari jumlah tersebut sebanyak 10 orang sudah lepas dari pengawasan, dan masih ada 6 PDP yang dirawat.
"Dari 6 PDP yang dirawat itu, empat diantaranya sudah test swab dan keluar hasilnya negatif," jelasnya.
Juani mengatakan, kesiapan RSUD R Soejono Selong sebagai salah satu RS rujukan Covid-19 juga terus ditingkatkan.
Selain menyiapkan ruang isolasi untuk perawatan PDP dan pasien positif Covid-19, Pemda Lombok Timur juga menyediakan Wisma Haji di Selong, untuk dijadikan tempat transit para medis yang bertugas di RS Selong.
"Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan para medis yang bertugas. Sekaligus mencegah potensi penyebaran Covid-19. Sehingga para medis tidak langsung pulang ke rumah masing-masing, dan bisa transit dulu di Wisma Haji," katanya.
Sementara dari data yang sama, secara komulatif kasus positif Covid-19 di Lombok Timur hingga Jumat (10/4) tercatat sebanyak 4 kasus. Dari jumlah tersebut 1 kasus sudah dinyatakan sembuh dan negatif Covid-19, sementara 3 lainnya masih dalam perawatan di Rumah Sakit rujukan.
Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara komulatif tercatat sebanyak 1.357 orang, dimana 687 ODP sudah selesai pemantauan dan 670 lainnya masih dalam masa pemantauan.
Juaini menegaskan, saat ini Gugus Tugas Lombok Timur terus melakukan contact tracing atau penelusuran kontak cluster Covid-19 untuk memutus mata rantai penyebarannya.
Selain itu, kepulangan TKI dari luar daerah dan luar negeri juga masih menjadi fokus utama pemantauan dan pegawasan Gugus Tugas.
Pemda Lombok Timur memfasilitasi penjemputan para TKI, kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai screening awal.
"Yang sehat atau Orang Tanpa Gejala (OTG) boleh pulang tapi tetap harus isolasi mandiri di rumah, sedangkan ODP bisa isolasi di rumah, atau juga dikarantina di Rusunawa Labuhan Lombok yang disiapkan. Ini untuk mengantisipasi transiter Covid-19 dari luar negeri atau luar daerah," katanya. (*)