H Lalu Gita Ariadi. |
MATARAM - Jumlah positif Corona di NTB per hari Kamis, 9 April 2020 meningkat drastis. Dari yang semula sepuluh pasien, dua di antaranya telah sembuh, kini bertambah menjadi 11 orang. Total kumulatif pasein di NTB menjadi 21 orang.
Berdasarkan data yang disampaikan Ketua Pelaksana Harian Gugus TugasProvinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Ariadi, Kota Mataram menjadi daerah tertinggi pasien positif Corona.
Dari yang semula dua orang, naik drastis menjadi delapan orang. Dua meninggal dunia dan satu dinyatakan sembuh dan dipulangkan.
Masing-masing pasien positif di Mataram, yaitu: J (55) asal Dasan Agung meninggal dunia, LJ (44) asal Kelurahan Rembiga, YT (46) Kekalik Jaya, kini telah sembuh dan M (59) asal Pengempel Indah Bertais.
Kemudian pada Kamis, 9 April bertambah delapan orang warga Mataram terkonfirmasi positif. Masing-masing berinisial FBM (38) asal Kecamatan Mataram, RM (68) asal Kecamatan Mataram, MA (51) asal Kecamatan Sekarbela, SL (59) asal Kecamatan Mataram, KP (54) asal Kecamatan Selaparang, YRW (55) asal Kota Mataram dan meninggal dunia, MZ (40) asal Kecamatan Cakra dan D (53) asal Monjok.
"Dengan adanya tambahan 11 kasus terkonfirmasi ini, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini sebanyak 21 orang," kata Lalu Gita Ariadi.
Dengan tingginya angka positif, Mataram belum juga konsisten dalam mencegah penyebaran pandemi tersebut. Pada awalnya, pintu masuk menuju Mataram di bypass BIL II dijaga ketat. Setiap pengendara yang datang ke Mataram akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermo gun.
Namun, itu tidak konsisten dilakukan. Pada jam-jam tertentu justru tidak dilakukan pemeriksaan, meskipun pos COVID-19 berada di sana.
"Saya tidak diperiksa, karena petugas yang periksa suhu tubuh hanya di jam-jam tertentu saja. Ini buktinya kan banyak lolos pengendara," ujar seorang pengendara, Wawan, ditemui di pos pemeriksaan Bypass BIL II belum lama ini.
Tidak hanya itu, dalam data yang disampaikan Lalu Gita Ariadi, Lombok Barat dan Lombok Utara yang sebelumnya bebas dari pasien positif, kini pertahanan tersebut bobol.
Seorang warga Tanjung, Lombok Utara (sebelumnya disebut warga Kayangan) dinyatakan positif COVID-19. Pasien tersebut adalah pasien nomor 11.
Sementara Lombok Barat, dua warganya dikonfirmasi positif. Masing-masing adalah pasien nomor 13 asal Kecamatan Narmada dan pasien nomor 19 asal Kecamatan Lingsar.
Pasien nomor 13 memiliki riwayat terjangkit setelah pergi ke daerah terpapar Corona. Kemudian pasien 19 riwayat terjangkit setelah memiliki riwayat ke Makassar dalam 14 hari terakhir.
Dengan data pasien positif tersebut, artinya seluruh wilayah di Pulau Lombok masing-masing memiliki pasien positif Corona dan berubah menjadi zona merah.
Lombok Barat dan Lombok Utara masih lamban dalam mencegah penyebaran pandemi tersebut. Lombok Barat yang sebelumnya memberlakukan jam malam seperti Kota Mataram, namun justru tidak dibarengi dengan pengawasan. Bahkan kendaraan masih dapat berlalu-lalang bebas. Sementara Lombok Utara, justru belum ada tindakan efektif yang mampu memutuskan mata rantai penyebaran Coronavirus COVID-19.