Rapat membahas penanganan Covid-19 di Pemda Lombok Barat. |
LOMBOK BARAT - Dalam penanganan Covid-19, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat siap menghadapi segala hal yang kemungkinan akan terjadi seperti meningkatnya pasien yang Positif Virus Covid-19.
Dalam menangani masalah ini, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid didampingi Sekretaris Daerah H. Baehaqi melaksanakan rapat marathon bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan OPD teknis lainnya yang ada di Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (11/4).
Dalam Rapat pembahasan tempat karantina bagi tenaga medis yang terlibat langsung dalam penanganan Covid-19 banyak hal yang dibahas.
Sekretaris Daerah H. Baehaqi mengatakan secara keseluruhan hasil rapat tersebut mengenai penanganan Covid-19.
Ia menawarkan untuk ruang isolasi yaitu hotel untuk para tenaga Medis. Tapi dari hasil rapat direncanakan gedung KONI Lombok Barat yang akan dipakai.
"Tapi ini akan dikaji ulang apakah layak tempat karantina untuk para tenaga medis penanganan Covid-19," ujar Baehaqi.
Namun demikian, menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Lombok Barat, I Dewa Gede Ngurah Agung justru mengiginkan agar terlebih dahulu fokus pada masalah rapid test yang harus melalui satu pintu.
“Kita belum perlu untuk tenaga medis disewakan tempat karantina,” ujar Agung.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Ambaryati mengatakan komunikasi antar semua pihak sangat perlu terkait dengan rapid test yang harus melalui satu pintu.
“Rapid Test itu harus menggunakan inisial dan tidak boleh menyebut nama perorangan,” tegas Ambaryati.
Terkait dengan kemungkinan pusat karantina, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid yang memimpin rapat memberi pandangannya tentang penginapan untuk para tenaga medis.
"Para medis yang tahu dan petugas dari kesehatan juga bisa merasakan tingkat urgensinya. Dari Pemda, yang pasti tempat yang terpusat akan kita siapkan. Saya sarankan agar mulai mengidentifikasi rumah sekitar yang bisa dicoba untuk mengantisipasi," saran Bupati. (*)