Rencana Pemkot Mataram Menutup Tiga Pusat Perbelanjaan Dinilai Tepat untuk Memutus Rantai Penyebaran Covid-19

MandalikaPost.com
Selasa, April 28, 2020 | 23.08 WIB Last Updated 2020-04-28T15:08:49Z
PEMIMPIN MELAWAN PANDEMI. Walikota Mataram, H Ahyar Abduh dalam sebuah kesempatan bersama Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, di Mataram. 

MATARAM - Pemerintah Kota Mataram akan meminta tiga pusat perbelanjaan terbesar di Kota Mataram untuk menutup operasional mereka selama pandemi Covid-19. Tujuannya untuk menghindari potensi keramaian, sekaligus memotong rantai menyebaran Covid-19 di Kota Mataram.

Rencana penutupan tiga pusat perbelanjaan, yakni Lombok Epicentrum Mall, Mataram Mall dan Transmart ini teruang dalam Surat Keputusan Bersama Walikota Mataram, Ketua DPRD Kota Mataram, dan unsur Forkopimda Kota Mataram.

"Ini tentu ada dampak ekonominya, terutama bagi pengusaha. Tetapi langkah ini yang terbaik demi menjaga keselamatan masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini," tegas Walikota Mataram, H Ahyar Abduh, Selasa (28/4) di Mataram.

Data Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Kota Mataram menyebutkan hingga Selasa (28/4) secara komulatif jumlah kasus positif Covid-19 di ibukota NTB ini sudah mencapai 74 kasus. Meski dalam kurun yang sama angka kesembuhan di Kota Mataram juga sudah sebanyak 12 orang, namun upaya pemutusan rantai penyebaran tetap harus dilakukan.

Ahyar mengaku keputusan menutup pusat perbelanjaan tentu akan terasa berat. Apalagi saat ini bulan Ramadhan dimana kebutuhan masyarakat bukan hanya untuk kebutuhan pangan tetapi juga banyak keperluan sandang dan pakaian menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti. Di lain sisi penutupan juga akan menyebabkan cukup banyak karyawan di pusat perbelanjaan yang terpaksa dirumahkan.

Namun ia berharap masyarakat bisa bersabar, menahan diri, dan terus mengikuti anjuran pemerintah. Sebab, semua ini hanya akan berjalan sementara, sampai wabah pandemi Covid-19 ini benar-benar teratasi.

"Ya bicara dampak ekonomi memang berat .Tapi keputusan ini memang harus kita ambil. Sama juga dengan keputusan agar tidak ada Jumatan dan Tarawih di Masjid, ini sangat berat. Tetapi ini jalan terbaik untuk memutus rantai penyebaran wabah ini," tukas Ahyar.

Sementara itu, Direktur Lombok Global Institute (Logis), M Fihiruddin menilai rencana Pemkot Mataram menutup pusat perbelanjaan ini dinilai sangat tepat, terutama untuk menghindari terjadinya kerumunan dan keramaian di pusat belanja.

Apalagi trend umumnya di bulan Ramadhan, pusat-pusat perbelanjaan menjadi lokasi strategis ngabuburit para muda-mudi menunggu waktu berpuka puasa.

"Penutupan sementara, itu keputusan yang tepat. Saya pikir pengusaha juga bisa memaklumi, karena saat ini kan kondisinya tanggap darurat dan Covid-19 ini penyebarannya sangat cepat. Jangan sampai mall-mall dibuka justru banyak kerumunan, anak muda ngabuburit, atau keluarga berbelanja, dan justru menjadi potensi penularan lagi," katanya.

Fihir menilai, sejauh ini Pemkot Mataram dan jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mataram terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 secara maksimal di Kota ini.

Dari sisi medis kesehatan misalnya, para masyarakat yang menjadi korban terpapar positif Covid-19 dilakukan perawatan intensif di RS rujukan termasuk RSUD Kota Mataram, untuk kesembuhan mereka.

Gugus Tugas juga terus melakukan contact tracing terhadap populasi berisiko ODP, OTG dan PPTG yang ada untuk memastikan proses isolasi 14 hari benar-benar dilakukan, sekaligus melakukan uji RDT dan uji swap.

Sementara untuk dampak sosial ekonomi, Kota Mataram juga sudah menyalurkan bantuan sembok Covid-19 bagi masyarakat terdampak, selain menyalurkan pula bantuan JPS Gemilang dari Pemprov NTB.

"Jadi Logis melihat, Pemkot Mataram ini selalu mempertimbangkan dampak dan  merumuskan solusi dampak, sebelum mengambil atau menetapkan keputusan. Ini sangat baik, apalagi kondisi pandemi seperti ini," katanya.

Sebab, papar dia, jika masyarakat dan pengusaha pusat perbelanjaan tetap bersikuku untuk membuka usaha, maka bukan mustahil apa yang diprediksi bahwa angka terpapar Covid0-19 akan lebih cepat dan menemukan jumlah paling tinggi hingga 5 ribuan kasus beberapa bulan ke depan.

"Sehingga kami mendukung upaya-upaya ini, agar jangan sampai kasus Covid-19 ini meningkat tajam. Kami juga minta masyarakat untuk taat setidaknya menjaga diri dengan tetap jaga jarak, rajin cuci tangan, dan pakai masker kalau bepergian," katanya. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Rencana Pemkot Mataram Menutup Tiga Pusat Perbelanjaan Dinilai Tepat untuk Memutus Rantai Penyebaran Covid-19

Trending Now