Plan Indonesia Sosialisasi Pencegahan COVID-19 Bagi Penyandang Disabilitas

MandalikaPost.com
Jumat, Mei 01, 2020 | 12.08 WIB Last Updated 2020-05-01T04:08:52Z
Sosialisasi pencegahan Covid-19 untuk penyandang disabilitas dilakukan Plan Indonesia bersama Konsepsi dan Pemda Lombok Tengah di sejumlah wilayah Lombok Tengah.

LOMBOK TENGAH - Yayasan Plan Internasional Indonesia (Plan Indonesia) melakukan sosialisasi pencegahan COVID-19 bagi komunitas penyandang disabilitas yang akan berlangsung selama 7 hari di 7 Desa di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan tersebut dinilai dari tanggal 30 April sampai dengan 8 Mei 2020. Sosialisasi didukung Konsepsi dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dan dilakukan di Lombok Tengah.

Kegiatan yang diawali di Desa Sukarara dan Puyung Kec Jonggat Lombok Tengah,Kamis (30/4) ini juga dihadiri oleh Lalu Wisnu Pradipta dari Lombok Disability Centre (LDC) – organisasi penyandang disabilitas yang menjadi mitra Plan Indonesia dalam pelaksanaan Proyek WINNER (Women And Disability Inclusive And Nutrition Sensitive) di NTB.

Lalu Wisnu Pradipta mengatakan, bahwa dampak pandemik COVID-19 sangat terasa bagi  kelompok penyandang disabilitas.

Banyak di antara kelompok penyandang disabilitas tinggal di desa terpencil dan tidak memiliki pengetahuan tentang COVID-19 sehingga mereka tidak memahami cara pencegahannya.

“Saya mengapresiasi Plan Indonesia dan Konsepsi dalam menjangkau kelompok marjinal pada kegiatan sosialisasi pencegahan COVID-19 ini sehingga mereka teredukasi dan turut mencegah penyebaran pandemik COVID-19," ujar Lalu Wisnu Pradipta di hadapan media pada Kamis (30/4) di Sukarara Lombok Tengah.

“Per 29 April 2020, yang positif Covid-19 di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 17 orang dan 1 orang dinyatakan sembuh ,” kata H Hasyim dari Dikes Kab. Lombok Tengah di Praya.

Salah satu cara pencegahan itu bisa kita terapkan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat atau STBM yang sudah ada sebelum pandemik.

“Teman-teman penyandang disabilitas silakan menyampaikan kabar ini kepada teman-teman di luar sana terkait pencegahan COVID-19 melalui penerapan lima pilar STBM,” kata Kabid Kesling ini menambahkan.

“Masyarakat sebisa mungkin harus tinggal di rumah kecuali ada kegiatan mendesak yang harus dilakukan di luar rumah seperti membeli makanan dan obat-obatan. Jika terpaksa harus keluar rumah, harus mau menjaga jarak pada saat bertemu muka dengan orang lain untuk menghindari penularan COVID-19”, H Hasyim menghimbau.

Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah merespons baik kegiatan bagi penyandang disabilitas yang dilakukan Plan Indonesia dan Konsepsi. Kegiatan sosialisasi ini adalah agar penyandang disabilitas mengetahui tentang cara penyebaran, penularan, dan cara mencegah COVID-19.

Irfan Ariyanto, WINNER Provincial Coordinator Plan Indonesia mengatakan, pencegahan penularan COVID-19 dapat dilakukan dengan cara menerapkan STBM seperti Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

“Saat ini Plan Indonesia dan Konsepsi telah melaksanakan Sosialisasi COVID-19 di 24 Desa di Kabupaten Lombok Tengah dengan melibatkan unsur Tim STBM Puskesmas, TNI, dan Polri”, ujar Irfan.

Moh. Taqiuddin, Direktur Konsepsi mengatakan bahwa dengan adanya pelaksanaan sosialisasi pencegahan pademik COVID-19 yang inklusif seluruh masyarakat termasuk kelompok marjinal bisa mendapatkan informasi yang benar tentang COVID-19 di Kabupaten Lombok Tengah.

Plan Indonesia melibatkan seluruh kalangan, termasuk kelompok penyandang disabilitas untuk program Pemerintah Indonesia mencegah penyebaran pandemik COVID-19 dengan memberikan penyuluhan kepada para penerima manfaat di berbagai wilayah kerja Plan.

Sekilas Yayasan Plan International Indonesia

Plan International bekerja di Indonesia sejak 2 September 1969, berdasarkan Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Republik Indonesia.

Pada 15 Juni 2017, Yayasan Plan International Indonesia telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Yayasan Plan International Indonesia didirikan untuk menjangkau lebih banyak anak dan anak perempuan di Indonesia, dan memberikan dampak pembangunan berkelanjutan melalui kemitraan jangka panjang dan penggalangan sumber daya  yang lebih luas.

Sekilas Plan International

Plan International adalah organisasi pengembangan masyarakat dan kemanusiaan internasional yang berfokus pada pemenuhan hak anak dan kesetaraan anak perempuan.

Plan International memperjuangkan sebuah dunia yang adil untuk pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan, bekerja bersama anak, kaum muda, masyarakat dan mitra.

Plan International bekerja bersama anak-anak, kaum muda dan masyarakat untuk mengatasi akar masalah diskriminasi terhadap perempuan, ekslusi dan kerentanan. Dengan capaian, pengalaman dan pengetahuan, Plan International mendorong perubahan dalam praktek dan kebijakan tingkat lokal, nasional dan global.

Plan International tidak berafiliasi dengan agama, organisasi politik atau pemerintahan tertentu. Lebih dari 80 tahun, Plan International membangun kemitraan yang kuat untuk hak anak. Saat ini Plan International bekerja di lebih dari 70 negara. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Plan Indonesia Sosialisasi Pencegahan COVID-19 Bagi Penyandang Disabilitas

Trending Now