.jpg )
 |
| Kadikes NTB, dr Nurhandini Eka Dewi. |
MATARAM - Angka kesembuhan penderita Covid-19 di Provinsi NTB terus meningkat, dengan penambahan 23 orang yang dinyatakan sembuh pada Kamis (7/5), jumlah total kesembuhan menjadi 81 orang.
Dari 312 kasus Covid-19 di NTB, hingga Kamis malam (7/5) secara total sebanyak 81 orang sudah dinyatakan sembuh. Sehingga prosentase angka kesembuhan corona di NTB tercatat berkisar 25,9%.
Prosentase itu lebih tinggi dari angka kesembuhan rata-rata nasional yang berkisar 18,6%. Berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Covid-19, Kamis (7/5) jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 12.776 kasus dengan angka kesembuhan 2.381 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan, angka kesembuhan di NTB memang cenderung meningkat dan rasionya sudah mulai melebihi angka kasus baru.
Dari 208 sampel swab yang diuji pada Kamis (7/5) hanya ditemukan 12 kasus positif baru, sementara sebanyak 23 orang dinyatakan sembuh.
"Alhamdulillah hari ini 23 pasien dinyatakan sembuh dari corona. Kita berharap ke depan semakin banyak yang sembuh," kata dr Eka, melalui unggahan video Gugus Tugas Covid-19 NTB, Kamis malam (7/5).
Eka menjelaskan, kesembuhan pasien corona sangat ditentukan dengan imunitas tubuh dan juga faktor psikologi yang kuat. Semangat untuk sembuh dari tiap pasien menjadi salah satu kunci percepatan penyembuhan.
Sehingga, Eka berharap agar para keluarga pasien corona di NTB bisa terus memberikan support penyemangat bagi keluarganya.
"Untuk yang masih dirawat, kita terus beri motivasi lewat tenaga medis yang merawat. Dan para keluarga juga diharapkan terus memberikan support penyemangat bagi yang sakit. Karena faktor semangat untuk sembuh ini juga sangat penting," katanya.
Meski prosentase angka kesembuhan di NTB berada di atas angka rata-rata nasional, Eka menegaskan, tugas dan tantangan percepatan penanganan Covid-19 di NTB masih banyak.
Ia berharap masyarakat NTB untuk terus mendukung upaya pemerintah dan Gugus Tugas di masing-masing daerah, dengan tetap mentaati anjuran pemerintah selama menghadapi pandemi Covid-19. Apalagi di NTB sudah ditemukan penularan transmisi lokal, dan masih berpeluang terjadi.
Menurut Eka, keberhasilan melewati pandemi ini hanya bisa diraih dengan memutus rantai penularannya. Hal ini tak mungkin dilakukan tanpa kerjasama dan partisipasi, serta disiplin seluruh masyarakat.
"Kita harus bisa memutus rantai penyebaran. Masyarakat kita minta tetap semangat menghadapi pandemi Covid-19 ini, dan tetap taat pada imbauan pemerintah. Tetap diam di rumah, dan kalau terpaksa bepergian gunakan masker. Cuci tangan pakai sabun paling tidak 20 sampai 40 detik, dan tetap jaga jarak," katanya.
Dokter Eka juga mengimbau masyarakat yang tercatat petugas kesehatan dalam contact tracing, untuk bersikap kooperatif dan mau mengikuti arahan dan saran petugas kesehatan.
Menurutnya, saat ini ada penambahan 128 orang yang terdata dalam contact tracing. Artinya mereka ini punya riwayat kontak erat dengan penderita Covid-19. Sesuai protokol Covid-19 mereka dianjurkan isolasi diri dan akan melalui proses rapid test dan uji swab jika hasil RDT reaktif.
"Warga yang masuk dalam Contact Tracing kita harap bekerjasama dengan baik dengan petugas kesehatan. Apa yang yang dilakukan petugas kesehatan merupakan protokol memang untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini," katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh jajaran petugas kesehatan di NTB yang bertugas di lapangan dalam melakukan contact tracing maupun pemantauan. Serta para petugas medis yang menangani dan merawat pasien di RS rujukan.
"Terima kasih kepada petugas kesehatan yang di lapangan maupun yang di RS, yang sudah bekerja keras selama pandemi Covid-19 ini. Tetaplah semangat, dan terus bekerja dengan SOP, selalu gunakan APD," katanya.
