Terbaik Kedua Setelah Bali, Wagub Ungkap Langkah Penanganan Covid-19 di NTB

MandalikaPost.com
Jumat, Mei 15, 2020 | 22.26 WIB Last Updated 2020-05-15T14:26:45Z
Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah.

MATARAM - Progres penanganan Covid-19 di NTB terbaik kedua setelah Bali dari sisi tingginya angka kesembuhan. Berdasarkan data per tanggal 14 Mei 2020, laju fatalitas kasus indeks di NTB sebesar 1,97% dengan laju kesembuhan kasus indeks mencapai 51,4% dari 356 total kasus.

Dilihat dari trend kesembuhan yang terus melampui kasus positif ini maka pandemi Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat semakin terkontrol. Bahkan, pada Kamis 14 Mei tersebut, capaian sembuh menjadi capaian yang tertinggi dari update per harinya, yakni sebanyak 33 orang sembuh baru.

Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd.,  dalam diskusi virtual penanganan Covid-19 Indonesia Bagian Timur bersama Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani, dan perwakilan seluruh Provinsi Indonesia Bagian Timur, di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Jumat (15/5), menjelaskan bahwa meski semakin terkontrol, Pemprov NTB terus berupaya memperketat kedisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

Bekerjasama dengan TNI dan Polri, beberapa langkah yang dilakukan diantaranya terus melakukan sosialisasi dan edukasi pentingnya disiplin dalam penerapan protokol pencegahan Covid-19 dalam keseharian masyarakat, termasuk juga pembagian masker gratis.

Selain itu, di tingkat pemerintah kabupaten/kota menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Lingkungan (PSBL) dan Pembatasan Sosial Berskala Dusun (PSBD) sejak 6 Mei yang lalu sebagai langkah bersama pencegahan Covid-19.

“Masyarakat di NTB mau tidak mau harus hidup berdampingan dengan virus corona sehingga harus bisa berdamai. Dalam artian, bisa hidup dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 sampai vaksin bisa ditemukan,” jelas Ummi Rohmi.

Selain dalam hal penanganan, Ummi Rohmi juga menjelaskan JPS Gemilang sebagai upaya meminimalkan dampak sosial ekonomi masyarakat akibat Covid-19. Tidak dalam bentuk uang tunai, tapi Pemprov NTB berani memberikan paket JPS dalam bentuk barang-barang kebutuhan pokok dan suplemen yang merupakan produk-produk hasil UKM lokal.

Diharapkan dengan langkah ini, aktivitas ekonomi masyarakat bisa terus tumbuh serta memberikan pengaruh yang cukup luas dalam penangan dampak sosial ekonomi akibat pandemi.

“Sedangkan dalam hal pengawasan penggunaan dana untuk penanganan Covid-19, Pemprov NTB juga bekerjasama dengan BPKP,” ungkapnya juga untuk menjelaskan akuntabilitas pengelolaan keuangan pengananan Covid-19 ini.

Dalam diskusi tersebut, Ummi Rohmi juga menyampaikan beberapa cacatan kepada Pemerintah Pusat. Diantaranya alat-alat kesehatan dan kebutuhan pemeriksaan laboratorium seperti Reagen yang belum bisa dimanfaatkan karena magnetic stand ekstraksi RNA belum datang, bantuan Rapid-test yang belum diterima hingga saat ini serta bantuan untuk APD khususnya masker N95 untuk tenaga medis.

Lebih lanjut, selain tentang penanganan Covid-19 di NTB, Wagub juga menyinggung tentang program rehab rekon rumah warga korban gempa bumi yang belum tuntas agar dapat dipercepat penerbitan Kepres guna melanjutkan program tersebut.

Berdasarkan press release Jumat (15/5) yang ditandatangani Sekretaris Daerah, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., tanggal 15 Mei 2020, total kasus positif Covid-19 di NTB sebanyak 358 kasus, dengan penambahan 2 orang kasus baru, 17 orang dinyatakan sembuh sehingga total sembuh sebanyak 200 orang, 151 orang masih positif dalam perawatan serta 7 orang meninggal. 

Sehingga laju fatalitas kasus indeks di NTB hingga malam ini sebesar 1,95% dengan laju kesembuhan kasus indeks mencapai 55,86% dari 358 total kasus.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Terbaik Kedua Setelah Bali, Wagub Ungkap Langkah Penanganan Covid-19 di NTB

Trending Now