Walikota Mataram, H Ahyar Abduh menyemangati jajarannya di garda terdepan dalam penanganan pandemi corona di Kota Mataram. (Dok.Istimewa) |
MATARAM - Walikota Mataram, H Ahyar Abduh menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas segala kritik dan masukan masyarakat terkait percepatan penanganan corona, yang selama ini diterima Pemkot Mataram dan juga Gugus Tugas Kota Mataram.
Termasuk kritik dan masukan dari sejumlah organisasi kepemudaan yang mengkritik langkah Kota Mataram terkesan lamban dalam penanganan corona.
"Saya bertimakasih sama adik-adik kita atas segala masukannya untuk Gugus Tugas Kota Mataram. Itu artinya adik-adik ini sangat perhatian dan peduli dengan Kota Mataram," kata Ahyar Abduh, Sabtu (16/5) di Mataram.
Ia menegaskan, Pemkot Mataram tidak anti kritik dan sangat terbuka dengan semua kritik, saran dan masukan. Terutama dalam setiap program dan kebijakan dalam penanganan masa pandemi corona ini.
"Itu justru bagus, kalau memang ada masalah, ada kritik dan saran masukan, sampaikan langsung ke kami.Pemkot Mataram sangat terbuka tentang apapun," katanya.
Terkait anggaran penanganan pandemi corona di Kota Mataram, Ahyar Abduh menyampaikan selama ini anggaran dilakukan secara terbuka dan transparan.
"Saya tidak pernah melakukan abuse of power dalam anggaran. Anggaran penanganan covid-19 di Kota ini sangat terbuka. Dari awal saya sudah sampaikan bahkan akan mencapai Rp130 Miliar selama 6 bulan. Jadi semua anggaran kita terbuka dan bisa dilihat oleh semua masyarakat sebagai tranparansi kita," tegasnya.
Ahyar Abduh mengakui perkembangan kasus positif corona di Kota Mataram memang sempat mengalami grafik yang luar biasa di masa-masa awal pandemi corona. Namun saat ini angka positif tersebut sudah mulai menurun, dan sebaliknya jumlah angka kesembuhan di Kota Mataram mulai memperlihatkan trend yang membaik.
Terkait penanganan pandemi corona atau Covid-19 di Kota Mataram, Ahyar mengungkapkan, sejumlah terobosan sudah dilakukan Pemkot Mataram bahkan sejak awal pandemi ini terjadi awal Maret lalu.
Dari sisi kesehatan, Gugus Tugas Kota Mataram terus melakukan contact tracing, memberikan fasilitas isolasi terpadu bagi ODP dan OTG hasil contact tracing di Wisma Nusantara. Sementara warga yang kebetulan positif corona, langsung dirawat di RSUD Kota Mataram dan RS rujukan lainnya, untuk dipastikan perawatan isolasi dan proses kesembuhannya.
"Tim medis kita, Dikes dan RSUD Kota Mataram terus bekerja maksimal untuk penanganan dari aspek kesehatannya," katanya.
Sementara di sisi pencegahan, sejumlah terobosan yang dilakukan Kota Mataram seperti pembatasan jam malam, dan pemeriksaan kesehatan di sejumlah perbatasan dan pintu masuk Kota Mataram juga sudah dilakukan sebagai langkah awal antisipasi. Hal ini juga menjadi contoh baik bagi beberapa daerah Kabupaten dan Kota di NTB lainnya.
Selain itu, Kota Mataram juga menjadi daerah pertama di NTB yang menerapkan pola Penanganan Covid-19 Berbasis Lingkungan (PCBL), yang dilaunching pada 8 Mei lalu.
"Sosialisasi dan edukasi juga terus dilakukan agar masyarakat Kota Mataram tetap disiplin mentaati anjuran pemerintah. Social distancing dan phisycal distancing juga terus dipantau dengan anjuran untuk beribadah dari rumah, bekerja dari rumah, rajin cuci tangan, dan selalu wajib gunakan masker jika bepergian," jelasnya.
Ahyar Abduh menambahkan, dari sisi sosial ekonomi, Pemkot Mataram juga sudah dan akan terus menyalurkan bantuan sembako melalui JPS Kota Mataram bagi masyarakat terdampak, selain ada juga bantuan dari Pemerintah Pusat dan Pemprov NTB yang juga disalurkan untuk Kota Mataram.
"Segala aspek dan dampak corona itu tentu sudah kita atensi dan tangani baik dalam aspek kesehatannya, aspek pencegahan hingga dampak sosial ekonomi kita lakukan. Tapi jika masih ada kekurangan dan lain-lainnya dalam semua ini ya wajar, tidak ada yg sempurna. Tapi dengan masukan-masukan yang ada tentu semua akan berproses terus menjadi lebih baik lagi," katanya.
Ahyar mengapresiasi jajarannya yang terus bekerja keras dalam setiap program percepatan penanganan Covid-19 di Kota Mataram. Baik kepada para medis dan tenaga kesehatan yang terus berjibaku di lapangan dalam melakukan pemetaan dan contact tracing, maupun di yang bertugas di garda terdepan dalam merawat masyarakat yang kebetulan terpapar corona. Dan juga kepada elemen Gugus Tugas di sektor lainnya yang bekerja untuk aspek penanggulangan dan pencegahan, hingga aspek sosial ekonomi.
"Kami juga sangat apresiasi peran kewilayahan dari para Camat, Lurah dan Kepala Lingkungan yang sudah sangat optimal berbuat di wilayahnya. Juga sinergi semua pihak termasuk TNI-Polri di Kota Mataram. Yang jelas program yang sudah kita lakukan untuk menangani Covid-19 di Kota ini sudah cukup baik.Ini semua berkat sinergitas semua pihak," katanya.
Ahyar mengimbau masyarakat untuk bersama-sama melawan pandemi corona di Kota Mataram dengan cara tetap mentaati anjuran pemerintah.
Kasus di Mataram sendiri, menurut dia, sudah mulai menurun sementara angka kesembuhan terus meningkat.
"Dengan kondisi saat ini, dan jika masyarakat semuanya mau dispilin dengan anjuran dan protokol kesehatan, maka InsyaAllah satu atau dua bulan ke depan Covid-19 ini akan segera hilang dari Mataram, dan NTB secara umum," katanya.