.jpg )
 |
| PENDAKIAN RINJANI. Tim Balai TNGR meninjau lokasi jalur pendakian Gunung Rinjani dalam tahap persiapan pembukaan kembali destinasi wisata favorit di Lombok, NTB. |
MATARAM - Balai Taman Nasional Gunung Rinjai (TNGR) melakukan sejumlah langkah untuk persiapan pembukaan jalur pendakian Rinjani, dan juga destinasi wisata non pendakian di kawasan TNGR.
Rinjani sebagai destinasi wisata populer di Lombok ini sebelumnya ditutup karena pandemi corona Maret lalu.
Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady mengatakan, untuk persiapan pembukaan Rinjani pihaknya bersama jajaran sudah meninjau kesiapan destinasi wisata di pintu masuk pendakian Rinjani, khususnya di Senaru dan Savana Propok.
Kunjungan lapangan juga dihadiri Kasie SPW I, Kasie SPW II, Staf Pokja Kehati, Staf Pokja Humas, Staf Pokja Pengamanan, Pokja Program, Camat dan Polmas Bebidas.
"Dalam kunjungan itu, kami melakukan diskusi terkait kesiapan pembukaan destinasi wisata dengan Kepala Desa Senaru. Selain itu diskusi juga dilakukan dengan komunitas perwakilan Pelaku Wisata tentang kontribusi selama penutupan jalur dan kesiapan menghadapi pembukaan jalur," kata Dedy, Minggu (14/6) di Mataram.
Jajaran TNGR juga melakukan pertemuan di lokasi PKTI Pesugulan bersama stakeholder setempat. Pertemuan membahas seputar persiapan pengecekan obyek wisata Savana Propok.
"Diskusi juga dilakukan bersama dengan Pokdarwis terkait rencana pengelolaan Objek Wisata Savana Propok," katanya.
Dedy menjelaskan, untuk kesiapan destinasi wisata pendakian Rinjani meliputi jalur Sembalun, Senaru, Aikberik, Timbanuh, Torean, dan Propok sudah sangat siap. Proses perbaikan jalur pendakian juga sudah selesai dilalukan sejak akhir Maret 2020 lalu.
Sedangkan destinasi wisata non pendakian seperti Joben, Kembang Kuning, dan Sebau, sudah siap untuk kembali dibuka.
"Saat ini SOP untuk destinasi pendakian dan non pendakian sedang dalam finalisasi. Rencananya kami akan bahas bersama stakeholder terkait pada minggu kedua dan ke 3 Juni ini," katanya.
Selain itu, papar dia, TNGR juga akan melakukan koordinasi persiapan dengan pihak Pemprov NTB dan Pemda Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara, serta tim gugus tugas Covid daerah pada akhir bulan Juni.
"Kalau semua sudah selesai, kami akan laporkan ke KLHK pusat untuk mendapatkan izin pembukaan," katanya.
