Wagub NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah saat bertemu dengan jajaran BKKBN NTB. (Foto: Humas Pemprov NTB) |
"Posyandu kita di seluruh NTB ini dapat berfungsi dengan baik untuk mendeteksi masalah-masalah di tingkat desa. Bukan hanya kesehatan, namun sosialisasi dilakukan melalui Posyandu, baik itu bahaya narkoba, masalah pekerja migran, ataupun pernikahan dini," kata Wagub saat menerima kunjungan silaturahmi Kepala Perwakilan BKKBN NTB, dr. Rusnawi Faisol. Sp.KK.
Wagub yang ditemani Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda NTB mengatakan, ia ingin Posyandu di NTB jadi garda terdepan dalam penanganan masalah kesehatan maupun masalah sosial masyarakat.
Namun saat pandemi ini, Posyandu yang membuka pelayanan hanya Posyandu di zona hijau saja dan sistem pelayanan pun dilakukan sesuai protokol kesehatan.
Umi Rohmi, sapaan akrab Wagub meminta kepada Kepala BKKBN untuk melibatkan organisasi-organisasi wanita di NTB pada setiap kegiatan BKKBN. Khususnya kegiatan di Posyandu, karena organisasi wanita sangat aktif dalam bidang sosial.
"Kalau ada kegiatan, organisasi-organisasi perempuan bisa dilibatkan. Mereka aktif dalam program Posyandu," pintanya.
Rusnawi mengucapkan terima kasih atas sambutan Wagub. Ia menambahkan bahwa BKKBN akan menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah terutama di bidang pernikahan dini, stunting, dan revitalisasi Posyandu.
Selain itu, BKKBN sesui dengan permintaan Umi Rohmi akan melibatkan organisasi-organisasi perempuan pada setiap kegiatan BKKBN.