Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani bersama Kapolda NTB saat peluncuran program Kampung Sehat NTB. |
JAKARTA – Menyongsong kehidupan New Normal di tengah pandemi Covid-19, Korem 162/Wira Bhakti mendukung program Kampung Sehat di Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui pendisipilinan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 162/WB, Mayor Inf Dahlan, dalam rilis tertulisnya di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Minggu (21/6/2020).
Diungkapkan Kapenrem, selaku Komandan Satuan Teritorial di NTB, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S,Sos, S.H., M.Han., sangat mengapresiasi dan mendukung program Kampung Sehat yang dipelopori Polda NTB guna menekan dan meminimalisir penyebaran Covid -19.
“Kegiatan ini sangat positif dengan harapan dapat menstimulan, mengugah kesadaran masyarakat dalam meningkatkan budaya hidup sehat dimulai dari lingkungan paling rendah dari hal kecil setiap orang dalam lingkungannya,” ujarnya.
“Terlebih, saat ini kita masih dalam situasi pandemi Covid -19. Hal ini bagian dari upaya percepatan penanganan memutus penularan Covid-19,” jelas Dahlan mengutip pernyataan Danrem.
Terkait program Kampung Sehat, Danrem juga telah mengistuksikan Kodim jajaran Korem 162/WB melalui Babinsa untuk bersinergi dengan _stakeholder_ lainnya agar terus mengimbau masyarakat ikut berlomba serta mengedukasi warga agar budaya hidup sehat terus dapat ditingkatkan.
“Dengan demikian, bukan hanya saat mengikuti lomba diterapkan tapi menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari hari,” kata dia.
Jenderal TNI bintang satu ini berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini dapat menjadi bagian inspirasi seluruh masyarakat, sehingga dalam kondisi pandemi Covid – 19, warga akan jauh virus mematikan ini.
“Selain itu upaya ini merupakan langkah percepatan penanganan penularan Covid-19 di NTB. Sehingga, ke depan akan meningkat ketahanan kesehatan masyarakat serta terbebas dari pandemi virus corona dan bentuk pandemi penyakit lainnya,” tandasnya.
Sementara itu, Gubenur NTB Dr Zulkieflimansyah menegaskan, _launcing_ desa sehat yang diinisiasi Polda NTB ini, salah satu upaya percepatan penanganan penyebaran Covid-19.
“Mudah-mudahan inovasi terobosan yang kita lakukan dari desa ini mampu menekan penyebaran Covid -19 sekaligus memberikan semangat kepada masyarakat, dan kami yakin karena ini ada kompetisinya masyarakat semakin sehat. Insya Allah selama tiga bulan hasilnya akan sesuai dengan apa yang kita inginkan,” katanya.
Sebelumnya Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal memaparkan bahwa program Kampung Sehat memiliki misi sosial yakni meningkatkan partisipasi masyarakat melawan pandemi Covid-19.
“Acara dikemas dalam bentuk lomba agar warga berlomba menciptakan lingkungan bersih untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran Covid-19. Partisipasi masyarakat ini sangat penting,” terangnya
Program Kampung Sehat lanjutnya, hadir sebagai solusi. Bukan saja di bidang kesehatan melainkan juga sosial ekonomi, pendidikan, dan keamanan.
”Cara cepat untuk meningkatkan partisipasi itu adalah dengan cara menggelar program Kampung Sehat. Sehingga, masyarakat dapat menyelesaikan permasalahan yang ada,” ucapnya.
“Kegiatan yang melibatkan banyak pihak seperti TNI, Pemerintah Daerah, kalangan swasta, dan instansi lainnya, berkolaborasi melakukan program ini sehingga NTB dapat menekan sekaligus mencegah Covid-19,” tutur Iqbal.
Dalam proses penilaiannya, lomba Kampung Sehat memiliki beberapa parameter antara lain, parameter bidang kesehatan. Di sini, desa akan dinilai apakah mereka memiliki posko kesehatan, apakah warganya menerapkan budaya hidup sehat, apakah punya protokol migrasi keluar masuk warga.
Termasuk protokol yang khusus mengatur kegiatan sosial, dan apakah ada fasilitas isolasi mandiri di kampung tersebut.
Parameter lainnya di bidang sosial kemasyarakat, akan menilai apakah warga memiliki protokol khusus dapur umum, inovasi membangkitkan UMKM lokal, apakah ada program ketahanan pangan, penanganan gizi buruk, hingga program peningkatan kapasitas warga.
Penilaian di bidang industri melihat apakah kampung tersebut punya protokol dalam tata niaga dan destinasi wisata dengan protokol kesehatan. Parameter terakhir adalah bidang keamanan, akan menilai bagaimana desa itu mejaga keamanan desa.
Penjurian dilakukan secara berjenjang. Seleksi dimulai di tingkat kecamatan. Masing-masing kecamatan di NTB memilih tiga desa terbaik untuk dilombakan di tingkat kabupaten/kota.
Kabupaten/Kota memilih tiga terbaik untuk dilombakan di tingkat provinsi. Mereka akan dilombakan dalam 30 besar untuk mendapatkan juara terbaik di NTB. (Dispenad)