Pemeriksaan suhu tubuh/Ilustrasi. |
MATARAM - Sejumlah kritik terkait program Penanganan Covid-19 Berbasis lingkungan (PCBL) di Kota Mataram yang tidak melibatkan masyarakat dan ramai di media sosial, sepertinya tidak terjadi di Lingkungan Sindu Barat, Kelurahan Cakra Utara, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
Pasalnya, di lingkungan tersebut justru partisipasi masyarakat khususnya kalangan pemuda terlihat berjalan efektif.
Ketua Karang Taruna Cakra Utara, Mahsan SH mengaku, sejak Pemkot mencanangkan Kampung Siaga Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), guna memutus mata rantai penyebaran covid-19 melalui program PCBL, justru animo masyarakat untuk berpartisipasi sangat tinggi.
“Di wilayah kami, semua warga yang masuk dan keluar tercatat dan diperiksa di akses pintu masuk. Itupun para pemuda dan masyarakat sesuai arahan Pak Lurah I Gde Sweca bahu membahu bersama-sama melakukan pengawasan terhadap siapapun yang masuk ke wilayah kami,” ujar Mahsan saat ditemui di kantor Lurah setempat, Minggu (7/6).
Ia menegaskan, tudingan yang menyebutkan jika program PCBL itu tidak efektif dalam memutus mata rantai Covid-19, dirasa tidak tepat. Sebab, PCBL itu jika benar-benar disesuaikan dengan panduan yang dibuat oleh Pemkot Mataram, maka akan bisa berjalan dengan baik.
“Asal kuncinya itu di pemudanya. Kalau di wilayah kami itu, pemudanya sangat aktif karena Pak Lurah dan Camat terus datang dan melakukan monitoring serta evaluasi. Sehingga, namanya anak muda jika aparat pemerintahan dan tokoh-tokoh menyuportnya, tentu tanpa dikomando kita akan bergerak melindungi kampung kami,” kata Mahsan.
Secara terpisah, Kasi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Kelurahan Cakranegara Utara Lalu Halit Wahyu Jati, SE mengatakan, pembentukan Kampung Siaga Covid-19, merupakan tindak lanjut dari pencanangan penanganan sosial berbasis lingkungan (PSBL) tingkat Kota Mataram.
"Karenanya, kelompok kerja (pokja) yang ada bekerja sesuai dengan panduan dari pemerintah kota tentang penanganan PSBL Covid-19," ujarnya.
Diketahui, data Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram pada Selasa (2/6) malam lalu, terdapat dua kasus positif Covid-19 di Kelurahan Cakranegara Utara. Karena itu, melalui kampung siaga Covid-19, warga setempat tidak ingin ada penambahan kasus baru.
Menurut Halit, Kampung Siaga Covid-19 di wilayah Cakranegara Utara tersebut, melibatkan semua elemen yang ada di tingkat kelurahan sampai lingkungan. Seperti banjar, pecalang, pemuda dan kader-kader yang ada dengan membentuk pokja.
Dengan pembentukan Kampung Siaga Covid-19 itu, lanjutnya, berbagai perangkat serta fasilitas pendukung dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut telah disiapkan.
Fasilitas yang dimaksudkan antara lain, tempat cuci tangan dan alat pemindai suhu tubuh. Selain itu, tetap diberikan imbauan tentang pencegahan Covid-19, melalui pengeras suara.
"Satgas Covid-19 yang ada di kelurahan juga tetap dilibatkan dalam setiap pelaksanaan kegiatan terkait dengan program kampung siaga Covid-19," tandasnya.
Untuk kegiatan konkret selain penerapan jam malam mulai pukul 22.00 Wita sampai 06.00 Wita, lanjutnya, pendataan warga yang keluar masuk juga wajib lapor serta pemeriksaan kesehatan bagi warga.
"Para anggota Kampung Siaga Covid-19, juga aktif melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang baru datang guna menghindari hal-hal yang tidak dinginkan," ucap Lalu Halit.