Jajaran Plan Internasional Indonesia bersama Konsepsi NTB dan Dinas Kesehatan Lombok Tengah usai singkronisasi data STBM 2020. |
LOMBOK TENGAH - Yayasan Plan Internasional Indonesia (Plan Indonesia) bermitra dengan KONSEPSI NTB telah melakukan pendataan STBM – 5 Pilar di 24 desa dampingan program WINNER (Woman and Disability Inclusive and Nutrition Sensitive) sebanyak 2 kali pada tahun 2019 dan tahun 2020 di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kegiatan sinkronisasi data yang akan dilaksanakan selama 3 hari ini menghadirkan beberapa pihak baik dari pemerintah desa, kader pelaksana pendataan STBM, dan pihak puskesmas meliputi kapus dan sanitarian yang menaungi desa-desa dampingan WINNER.
Kegiatan sinkronisasi data ini dibuka oleh Direktur Konsorsium Untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) Mohammad Taqiuddin selaku – lembaga swadaya masyarakat yang menjadi mitra YPII dalam mendampingi 24 desa dampingan WINNER di kabupaten Lombok Tengah.
Moh Taqiuddin menyatakan bahwa melalui sinkronisasi data ini dapat memunculkan nama-nama desa dan kecamatan yang siap untuk di verifikasi selanjutnya dapat di deklarasikan sebagai desa dan kecamatan yang ODF atau STBM.
“Untuk menjadi desa ODF dan STBM membutuhkan perubahan perilaku dari masyarakat. Perubahan perilaku itu butuh proses, kalau perubahana perilaku sudah dilakukan oleh banyak orang barulah muncul sebuah budaya. Seperti saat ini budaya menggunakan masker,” ujar Moh Taqiuddin.
Dukungan dari pemerintah Lombok Tengah selalu ada demi mneingkatnya status kesehatan masyarakat.
Menurut Kabid Kesling Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Lalu Khalik, S.Sos, di kabupaten Lombok Tengah terdapat 76 desa yang telah deklarasi ODF.
“Kita sudah memiliki 76 desa yang ODF, mudah-mudahan desa-desa yang lain bisa menyusul tidak hanya deklarasi untuk ODF tetapi bisa sampai deklarasi STBM,” ujar Lalu Khalik.
Sementara Muhammad Taqiyuddin, SKM.MKes yang saat ini menjabat sebagai PLT Kepala Puskesmas Pringgarata menyatakan sangat berterimakasih dan mengapresiasikan atas diadakannya program Winner dengan menjadikan 24 desa pilot projcet.
"Muudah-mudahan bisa menjadi contoh desa-desa yang lain untuk mneingkatkan kualitas kesehatan masyarakatnya," katanya.