Mahasiswa, Generasi Muda Harus Jadi Garda Terdepan Berantas Narkoba

MandalikaPost.com
Kamis, Agustus 20, 2020 | 23.13 WIB Last Updated 2020-08-23T15:14:55Z
DIALOG INDONESIA MAJU. Diskusi publik yang digelar PMII Cabang Mataram di Delima Cafe and Guest House, Kota Mataram.

MATARAM - Pergerakan Mahasiswa Islam  Indonesia (PMII) Cabang Mataram menggelar diskusi publik dengan tema "Cipta SDM Unggul  dan Rakyat Bebas Narkoba Untuk Indonesia Maju". Dialog publik itu digelar dalam rangka refleksi HUT ke-75 RI, Kamis (20/8) di Delima Cafe and Guest House Mataram.

Diskusi mengundang narasumber diantaranya Nauvar F Farinduan, Anggota DPRD Provinsi NTB dari fraksi Gerindra, Kombes Pol Helmi Kwarta  Kusuma, Dirnarkoba  Polda NTB,  dan  Hamdan Kasim, Ketua KNPI NTB serta beberapa senior PMII.

Sementara peserta diskusi adalah mahasiswa dari perguruan tinggi di Kota Mataram, pengurus PMII. KAHMI, HMI, KNPI dan organisasi lainnya.

Ketua Cabang PMII, Mataram Herman Jayadi mengatakan bahwa  musibah pandemi Covid -19 ini tidak menjadi kendala untuk bicara tentang pemuda dan nasib bangsa untuk menjadi Indonesia maju dan unggul.

"Membangun SDM melalui organisasi pemuda sangat membantu bangsa ini. Pemuda dibangun dan dibentuk melalui organisasi kepemudaan," katanya dalam sambutan saat membuka diskusi itu.

Dikatakannya  menciptakan SDM unggul dan maju, pemuda harus terhindar dari narkoba karena narkoba sangat berbahaya bagi generasi. "Kita sepakat no narkoba, yes prestasi. Pemuda berprestasi dan bebas dari narkoba," imbuhnya.

Dirnarkoba Polda NTB, Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma dalam sambutannya mengatakan bahwa tidak ada bangsa  maju dan hebat jika dilandasi dengan narkoba.

Tidak ada produk narkoba akan bertahan lama, narkoba di jamin akan membunuh kualitas sumber daya manusia.

"Ketika SDM unggul musnah, negara akan hilang," paparnya.

Dikatakannya, narkoba yang beredar di Provinsi NTB, semua barang haram itu berasal dari luar NTB.

"Berdasarkan data narkoba Polda NTB jumlah kasus ada sekitar 322 kasus,  441 tersangka, 9 , 57 kg ganja yang di amankan," katanya.

Menurutnya, yang mengkhawatirkan kita saat ini , usia yang banyak terpapar narkoba rata-rata umur di bawah 40 tahun.

"Ini usia emas, yang terpapar narkoba," cetusnya.

Dikatannya, tugas kita bersama  mencegah narkoba, kita melibatkan semua pihak untuk memberantas narkoba.

"Apabila pemuda  diam. Apa yang terjadi? saya berkomitmen memberantas narkoba. Saya  minta diberikan legitimasi bersama perangi narkoba.  Kita lawan semua sendikat narkoba dan penghianat. Saya berusaha maksimal  untuk menggurangi suplai narkoba di NTB," tukasnya.

Anggota DPRD Provinsi NTB Nauvar Farinduan mengatakan, mahasiswa wajib menjadi garda terdepan bersama memberantas narkoba.

"Kita sepakat narkoba merusak generasi bangsa," katanya.

Menurutnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB belum beranjak dari peringkat 29 dari 34 provinsi di Indonesia. Peringkat  sama seperti tahun 2018 lalu. NTB masih menghuni papan bawah klasemen bersama NTT, Papua, Papua Barat, Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat.

Dikatakannya, tiga komponen penentu IPM itu terdiri dari dimensi kesehatan, pendidikan hingga hidup layak. Ketiga komponen tersebut menjadi penyokong utama pertumbuhan IPM. Umur Harapan Hidup (UHH) meningkat menjadi 66,28 tahun.

“Indikator ini meningkat 0,41 poin, jika dibandingkan 2018 yang mencapai 65,55 tahun,” ucapnya.

Selain UHH, Harapan Lama Sekolah (HLS) menjadi komponen kedua yang mengalami peningkatan. Yakni, meningkat 13,48 tahun atau meningkat 0,01 poin dibandingkan 2018. Sedangkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) meningkat menjadi 7,27 tahun. Nilai ini meningkat 0,24 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran per kapita per tahun bertambah menjadi Rp 10,64 juta per orang/tahun.

“Indikator ini meningkat Rp 356 ribu dibandingkan 2018. Tugas pemuda hari untuk bersama melakukan perubahan," tandasnya.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mahasiswa, Generasi Muda Harus Jadi Garda Terdepan Berantas Narkoba

Trending Now