Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Lalu Moh Faozal menyerahkan sertifikat CHSE kepada pelaku wisata, di sela kegiatan pelatihan Desa Wisata, di Senggigi, Lombok Barat. |
LOMBOK BARAT - Dalam rangka mewujudkan pembangunan pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat dan berkelanjutan, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat mengadakan Pelatihan Desa Wisata di Hotel Puri Saron 7-9 September 2020.
Pelatihan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan masyarakat desa dalam mengembangkan inovasi di era New Normal.
Pada kesempatan ini Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Moh. Faozal memberikan sambutan kepada para Kepala Desa dan pengurus desa wisata.
Dalam sambutannya Faozal menyampaikan kepada para peserta pelatihan untuk bagaimana bersama-sama mengembangkan desa wisata.
"Terutama untuk desa yang kita garap sebagai desa wisata. Berbicara tentang desa wisata itu yang paling utama kita harus tingkatkan adalah Amenitas, Aksesibilitas, dan Atraksinya," katanya.
Ketiga hal ini menurut Faozal, harus secara serius ditingkatkan. Jangan sampai sampai desa wisata memiliki akomodasi yang mumpuni, atraksi dan destinasi yang luar biasa indah namun akses menuju kesana masih belum memadai, begitupun sebaliknya.
"Maka dari itu dengan adanya pelatihan ini diharapkan kita sebagai penggerak sektor pariwisata dapat bersungguh- sungguh dalam mengembangkan potensi wisata yang kita miliki dan terus berinovasi,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan pemberian serifikat CHSE kepada para pelaku pariwisata di kawasan senggigi Lombok Barat seperti Hotel Puri Saron Senggigi, Hotel Puri Mas Senggigi, Qunci Villa Hotel, Café Alberto dan Happy Café.
Sertifikat ini merupakan program yang di terapkan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Dinas Pariwisata sebagai syarat untuk para pelaku usaha di bidang pariwisata apabila hendak menjalankan aktivitas pariwisatanya pada masa pandemi covid-19 ini yang tentunya harus sesuai dengan protokol kesehatan.