Calon Walikota Mataram H Mohan Roliskana (tengah) menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba film pendek dan esport. (Istimewa) |
MATARAM - Pekerja kreatif di Kota Mataram terus tumbuh. Mereka mulai mengisi ruang-ruang kreativitas di ibukota Provinsi NTB. Pasangan H Mohan Roliskana-TGH Mujiburrahman (HARUM) memasukkan dalam program kepemimpinan berikutnya dengan membangun Rumah Kreatif.
"Pak Haji Mohan menegaskan itu saat menyerahkan hadiah kepada penghobi film dan esport," kata Juru Bicara Pemenangan HARUM, H Firadz Pariska (20/9) di Mataram.
Dijelaskan, memang dalam 10 Asa Menuju Mataram HARUM ada satu program yang menyasar generasi milenial, pekerja kreatif, maupun pemuda berprestasi. Keseriusan itu langsung dibuktikan dengan menggelar lomba yang melibatkan pemuda.
"Dan beliau akui memang, hebat-hebat ternyata anak muda Kota Mataram," sambungnya.
Sebelumnya dalam penyerahan hadiah untuk film pendek dan esport, Sabtu malam, Calon Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana memberikan apresiasi dan dukungan kepada peserta lomba video dan lomba esports. Ia meminta para peserta lomba tidak cepat puas.
"Jangan berhenti disini. Kegiatan ini menjadi kebanggaan. Karya seperti ini butuh orang dengan kemauan kuat, kreativitas tinggi, dan memiliki imajinasi luar biasa," katanya.
Pria yang masih berstatus Wakil Wali Kota Mataram ini menyebut, orang yang menggeluti dunia film tidak banyak. Bagi sebagian orang ini ekslusif. Prosesnya panjang. Meski film pendek dan tanpa dialog, sanggup menghadirkan pesan yang padat. Menyampaikan informasi kepada audience secara luas.
"Setiap adegan dalam film membutuhkan intuisi luar biasa. Ide kreatif membangun skenario, memilih artis, syuting sampai editing. Tidak semua orang memiliki kesabaran menjalannya," urainya.
Di dalam visi HARUM ke depan, sambung Mohan, akan membuat wadah dan memberikan ruang kepada anak muda kreatif. Mereka akan mendapatkan ilmu lebih luas. Butuh political will untuk menjembatani anak-anak muda.
"Akan ada rumah kreatif akan menjadi bagian untuk memberikan ruang bagi anak muda. Terkait seni, akademik, budaya, dan banyak lagi," tutupnya.
Ketua Panitia Lomba Film dan esport Pendek Dedy Aryo mengatakan, lomba film pendek kemerdekaan ini dimulai sejak 1-15 Agustus. Melibatkan puluhan pecinta film. Penilaian dari juri berdasar jumlah tayang dan like. Termasik kelayakan gambar dan tema.
"Puluhan video ini keren. Potensinya luar biasa, ada keinginan untuk menghasilkan karya yang bagus meski lewat handphone," katanya.
Ia berharap ke depan keberpihakan kepada pecinta film diwujudkan secara nyata. Diantaranya selain menghadirkan rumah kreatif, perlu ajang kompetisi-kompetisi film.
"Termasuk menggelar workshop-workshop tentang film, ini bisa dihadirkan. Anak mudanya luar biasa, karya luar biasa," sambungnya.
Sementara open turnamen freefire diikuti ratusan tim digelar dari 21-27 Agustus. Lomba ini mendapat animo besar, tiap pertandingan ada 500 orang yang menonton.
"Total keseluruhan itu 144 tim yang ikut. Tiap tim berisi lima orang," tambahnya. (*)