BEMO KUNING. Angkutan umum bemo kuning di Kota Mataram. (Foto: Courtesy cendananews.com) |
MATARAM - Ketua Masyarakat Peduli Keselamatan Berlalulintas NTB, H Zulkipli SE MM, mengapresiasi gagasan transportasi terintegrasi yang disampaikan pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram, H Baihaqi ST - Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi SH (BARU).
Gagasan Tranportasi Terintegrasi disampaikan Calon Walikota Mataram H Baihaqi saat berorasi dalam kegiatan deklarasi pasangan BARU beberapa waktu lalu.
Pasangan BARU menawarkan kenyamanan bagi masyarakat Kota Mataram. Salah satu sektor prioritas yang akan dibenahi adalah tata kelola transportasi publik.
Ketua MPKB NTB, Zulkipli menilai masalah lalu lintas dan tranportasi publik merupakan salah satu hal yang sangat penting dipikirkan oleh pemimpin Kota Mataram mendatang.
"Masalah klasik perkotaan kan kemacetan dan angka kecelakaan, termasuk di Kota Mataram. Nah, gagasan BARU tentang transportasi terintegrasi ini menarik. Bagaimana merevitalisasi angkutan publik kita, ke depan tentu akan sangat membantu menekan potensi kemacetan," katanya, Rabu (9/9) di Mataram.
Masyarakat Peduli Keselamatan Berlalulintas (MPKB) merupakan komunitas yang dibentuk saat kampanye road safety digelar secara nasional pada 2018 silam. Forum ini seringkali dilibatkan sebagai pelopor kesadaran tertib berlalulintas.
Menurut Zulkipli, kemacetan lalu lintas dan angka kecelakaan juga dipengaruhi faktor pertumbuhan kendaraan pribadi di sebuah daerah, termasuk di Kota Mataram.
Pertumbuhan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat di Kota Mataram, cukup tinggi lantaran kurang tersedianya angkutan publik di Kota ini.
"Angkot terbatas dan rutenya sedikit, sementara ruas jalan cukup banyak. Akhirnya masyarakat tak punya pilihan dan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Kalau dibiarkan, maka ini akan menjadi tantangan besar Kota Matarm ke depan. Jadi saya pikir masalah transportasi publik memang harus ditangani serius. Ya, seperti konsep BARU, itu cukup cerdas dan relevan," kata Zulkipli.
BACA JUGA : Ini 9 Alasan Mataram Memilih Pasangan BARU
Ia mengatakan, pengembangan sistem transportasi sangat penting dilakukan untuk melayani konektivitas di kawasan perkotaan. Konsep Smart City dan Smart Mobility menjadi salah satu konsep yang baik untuk diterapkan karena dapat mengefisienkan perjalanan masyarakat perkotaan dengan mengutamakan penggunaan angkutan umum.
“Sistem transportasi di kawasan perkotaan harus Smart, Integrated serta Sustainable sehingga meminimalkan perjalanan masyarakat, serta membuat angkutan umum menjadi pilihan utama dalam berpergian dan mesti aksesibel untuk segala kelompok masyarakat,” ujarnya.
Dikatakan, saat ini yang terjadi masyarakat di kawasan perkotaan, termasuk di Kota Mataram cenderung lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibanding angkutan publik. Akibatnya muncul beberapa permasalahan seperti kemacetan dan polusi udara.
"Untuk itu, perbaikan sistem transportasi perlu dilakukan untuk meningkatkan tingkat layak hidup masyarakat, perekonomian dan juga kualitas lingkungan di kawasan perkotaan," ujarnya.
BACA JUGA : Ini 9 Alasan Mataram Memilih Pasangan BARU
Berdasarkan data MPKB NTB, saat ini moda transportasi perkotaan di Kota Mataram hanya bemo kuning. Itu pun jumlahnya semakin hari semakin berkurang.
Rute lintasan bemo kuning Kota Mataram juga hanya meliputi beberapa ruas jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Ampenan dan Cakranegara.
"Pernah ada Bus Kota, hanya beberapa bulan. Sekarang tinggal haltenya saja. Jadi bagaimana masyarakat mau menggunakan angkutan umum kalau jumlah dan rutenya terbatas. Kami berharap gagasan BARU ini bisa menjadi solusi masalah transportasi di Kota Mataram ke depan," tukasnya.
Sehingga masyarakat yang tak memiliki kendaraan pribadi pun bisa bepergian kemana saja menggunakan transportasi publik yang nyaman.