Kepala Balai TNGR, Deddy Asriadi menyerahkan penghargaan kepada pemenang lomba video dan foto "Rinjani, Beauty Nature and Culture", di Mataram. |
MATARAM - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) punya cara inovatif mempromosikan pesona Rinjani, di masa pandemi. Melalui lomba video dan foto bertajuk "Rinjani, Beauty Nature and Culture", hasil karya ratusan peserta mampu menggambarkan keindahan dan eksotisme Rinjani melalui beragam jejaring media sosial.
"Bukan saja karya peserta yang punya nilai seni, kontennya tentang Rinjani juga sangat membantu mempromosikan Rinjani," kata Kepala Balai TNGR, Deddy Asriadi, Senin (21/9), saat menyerahkan hadiah dan penghargaan pada para pemenang lomba video dan foto, di Kantor Balai TNGR, Kota Mataram.
Kontes video dan foto yang yang diselenggarakan Balai TNGR ini sukses terlaksana, sepanjang Agustus 2020. Kontes ini mampu menyedot banyak peserta yang ikut berpartisipasi menyertakan karya mereka.
Pihak TNGR menyerahkan hadiah kepada para pemenang. Sebanyak Rp30 juta yang diperebutkan para peserta dalam lomba tersebut, bersama piagam penghargaan.
"Jumlah hadiah yang diberikan tidak seberapa dengan usaha yang dilakukan oleh peserta dalam mengambil video dan foto ini. Kami apresiasi semangat para peserta, generasi muda NTB yang sangat kreatif dengan ide-idenya," katanya.
Lomba bertajuk Beauty Nature and Culture ini dihajatkan untuk memasifkan sosialisasi keindahan di Gunung Rinjani. Selain itu, untuk mensosialisasikan bagaimana kehidupan masyarakat setempat yang dibungkus dalam balutan kultur masyarakat.
Menurutnya, lomba ini tidak saja ingin memperkenalkan kepada publik tentang keindahan meliputi alam. Pesan yang dibungkus dalam lomba ini menegaskan tentang Rinjani sebagai episentrum peradaban. Masyarakat Lombok menggantungkan hidupnya di gunung ini lantaran disebut sebagai tandon raksasa air kehidupan.
"Kita ingin perkenalkan bagaimana kekayaan biodiversitas yang ada di dalamnya. Jadi lomba inintidak melulu soal keindahan," ucapnya.
Lomba ini disebutnya sebagai yang pertama digelar. Karena itu, lomba serupa juga akan digelar.
Ia berjanji, tidak hanya lomba video dan foto yang akan digelar. Kedepan akan diadakan pula journalist trip yang melibatkan para wartawan.
Dewan Juri Kontes Video dan Foto TNGR, Fathul Rakhman mengatakan, lomba yang berjalan selama sebulan penuh ini cukup menyita energi. Ini karena video dan foto yang disetor para peserta dinilai semuanya bagus.
"Yang paling sulit bagi kami sebagai juri adalah memverifikasi betul tidaknya peserta terlibat dalam proses pengambilan gambar," ucapnya.
Kesulitan lain yang ditemui adalah intervensi editing dalam gambar yang sertakan dalam gambar. Kemurnian gambar yang ditonjolkan oleh peserta disebutnya sebagai salah satu penentu penilaian.
Sementara itu, Ketua Panitia Kontes Video dan Foto TNGR, Dwi Pangestu mengatakan, lomba ini diikuti banyak peserta. Untuk video, ada sebanyak 50-an peserta. Sementara untuk foto ada ratusan peserta yang ikut.
Untuk video, ada 6 pemenang terbaik. Untuk foto meliputi kategori smartphone mirorless atau DSLR masing-masing 11 pemenang.
Herkiandi salah satu pemenang lomba video mengatakan, bangga bisa turut berpartisipasi dalam lomba TNGR ini.
Ia terpilih sebagai juara dengan konten video berjudul "Dewi Anjani, Sang Penguasa Rinjani". Melalui video itu, ia mengangkat kultur budaya di daerah Senaru, Bayan, Lombok Utara terutama tentang bagaimana kearifan adat dan budaya mampu menjadi kelestarian lingkungan di kawasan lingkar Rinjani.
"Kita berharap hal ini bisa menjadi inspirasi bersama, terutama tentang bagaimana merawat dan menjaga Rinjani," ujarnya.