HARUM. H Mohan Roliskana dan TGH Mujiburrahman saat mendaftar sebagai pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram di kantor KPU Kota Mataram. |
MATARAM - Bakal pasangan calon Walikota dan calon Wakil Walikota Mataram, H Mohan Roliskana dan TGH Mujiburrahman (HARUM) resmi mendaftar ke KPU Kota Mataram, Jumat (4/9).
Pasangan HARUM diusung Partai Golkar, Nasdem, PPP dan PBB, untuk Pilkada Kota Mataram tahun ini.
Penyerahan dokumen persyaratan pasangan calon diterima oleh Ketua KPU Kota Mataram dan langsung diverifikasi oleh tim ahli dari KPU Kota Mataram untuk pemeriksaan berkas bapaslon HARUM.
H Mohan Roliskana mengatakan bahwa pendaftaran di hari Jumat merupakan hari spesial bagi pasangan HARUM.
"Kita memberikan edukasi politik, berwisata politik dan cara berpolitik yang baik kepada masyarakat melalui proses yang kita pilih pada hari yang bagus ini," katanya.
Mohan menegaskan, bersamaan dengan berkas pendaftaran juga dilengkapi dengan
surat pengunduran dirinya dari ASN. Termasuk dokumen hasil Swab Test.
"Terkait ASN saya sudah mengundurkan diri dan berkasnya sudah ada sekaligus bersama hasil Swab Test," katanya.
Ketua KPU Kota Mataram, M Husni Abidin yang menerima berkas pendaftaran HARUM, mengatakan bahwa berkas bapaslon HARUM sudah resmi diterima.
"Bapaslon HARUM sah mendaftar dan mulai besok sudah mulai pemeriksaan kesehatan di RSUD Kota Mataram,"ujarnya.
Pendaftaran HARUM di KPU Mataram dihadiri jajaran partai pengusung, para tim pemenangan dan juga simpatisan pendukung HARUM.
Untuk pengamanan pendaftaran calon Walikota dan calon Wakil Walikota tersebut, Polresta Mataram menerjunkan 150 personil yang dibantu petugas Polda NTB dan 30 personil TNI.
Kabag Ops Polresta Mataram, Kompol Taufik menjelaskan bahwa semua personil sudah di tempatkan di titik titik pengamanan selama pendaftaran berlangsung.
"Sepanjang jalan lingkar dari bundaran jempong kita tutup hanya roda dua yang bisa melintas sambil memberikan himbauan terkait protokol covid-19," ujarnya.
Taufik mengatakan, jumlah tim pengantar dari partai pengusung jiga dibatasi mengingat pandemi Covid-19.