MATARAM - Pemerintah Desa Mekarsari, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, konsultasikan rencana Master Plan pengembangan Desa Wisata, yang merupakan binaan Universitas Al-Azhar Mataram, program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Pada kesempatan itu, Kades Mekarsari, Sapinah menyampaikan, kedatangan Pemdes untuk bicarakan rencana Master Plan pembangunan Desa Wisata yang merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), saat ini mempercayakan Unizar Mataram sebagai pendampingan.
Sapinah menjelaskan, saat ini pemerintah desa lebih mengusulkan ada kolam renang dibangun karena, keberadaan kolam renang tersebut bisa dinikmati masyarakat setempat dan mendatangkan pendapatan asli desa.
"Kami tidak menolak dibangunkan lapangan pacuan kuda, juga tempat memanah karena, spot itu hobi kalangan menengah ke atas," ungkapnya, Kamis 10 September 2020, di Kampus Unizar Mataram.
Sapinah juga menuturkan lahan tempat pembangunan desa wisata itu merupakan milik pemerintah daerah status sewa. Namun, Pemdes sudah mewanti-wanti agar tidak menjadi persoalan dikemudian hari."Kami datang untuk memadukan desain dari Pemdes dengan Master Plan Unizar," kata dia.
Kades dua periode itu justru mengusulkan ada dibangun home stay supaya ada sumber pendapatan bagi masyarakat setempat
Berencana bangun home stay spy ada sumber pendapatan bagi masyarakat. Dengan dibuatnya perencanaan bagus maka, bisa menarik perhatian wisatawan Nusantara bahkan mancanegara.
"Saat ini saja, desa tetangga sudah mulai berdatangan berharap ada pembinaan juga dari Unizar," ujarnya sembari mengatakan, keberadaan desa wisata ini bisa menumbuhkan kembangkan perekonomian masyarakat.
Pokdarwis Mekarsari, Abdul Satar sangat berharap ke pihak Unizar Mataram supaya terus memberikan pendampingan. Terlebih kondisi pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Pemdes telah anggarkan dana sebesar Rp 495 juta pembangunan desa wisata, tapi dana itu kena refocusing untuk penanganan pandemi Covid-19 sehingga tersisa Rp 150 juta.
"Apalagi kami sudah mulai diberikan pelatihan oleh Pemda Lobar pada Senin Selasa dan Rabu, karena Desa Wisata Mekarsari masuk di 99 desa wisata di NTB," tuturnya.
Oleh sebab itu, dirinya minta bantuan Unizar, selesaikan master plan dan jadikan wisata berbasis masyarakat.
Wakil Rektor III Unizar Mataram, Arya Sosman menjelaskan, pertemuan ini bentuk tindaklanjut program pendampingan Desa Wisata dari Kemenparekraf. Oleh sebab itu, atas nama Unizar Mataram meminta kepada Pemdes untuk terus bangun kerjasama ini dengan baik demi tercapainya kesejahteraan perekonomian masyarakat.
"Desain desa wisata itu merupakan karya mahasiswa, namun jika ada masukan untuk dikolaborasikan dengan keinginan Pemdes, ini perlu disatukan," terangnya.
Kepala Badan Pembinaan Mahasiswa Unizar Mataram, Fathurrahman menjelaskan,
Unizar ditunjuk sebagai pembina salah satu desa wisata, sehingga Unizar akan berikan rencana program kedepan supaya apa yang akan dikerjakan terarah.
Terlebih lanjutnya, pada Bulan Oktober mendatang, akan ada penilaian dari Kemenparekraf, sejauhmana Unizar melakukan pembinaan terhadap desa Mekarsari itu.
"Jika ada ide dan masukan supaya disampaikan, agar tidak terkesan konsep utuh dari Unizar melainkan kolaborasi pemikiran bersama demi tercapainya tujuan,"cetusnya.
Konseptor Desa Wisata Mekarsari Lale Fatma Yulia Ningsih, M.Aplling memaparkan, Desa Wisata itu dikonsep cukup bagus yang bisa memberikan dampak positif ke masyarakat.
Adapun konsep dibuat yakni Agro, dimana akan di buatkan jalan khusus bagi wisatawan tempat bersepeda dan jalan-jalan. Kemudian, konsep Eko yang pertama di Lombok, dilengkapi pertanian ikan, sayur organik semua dan edu camp yang dibuatkan lapangan bermain panah, pacuan kuda, tempat berenang dan tempat camping.
"Tujuannya, supaya keinginan wisatawan tertuju ke Mekarsari," cetusnya.
Pembimbing Desa Wisata Mekarsari, Baiq Santi Rengganis, SP., M.Si meminta kepada Pemdes supaya bereskan soal lahan. "Tidak boleh tanah sewa, karena nantinya tidak boleh ada bangunan permanen," pintanya.
Rektor Unizar Mataram, Dr Ir Muh Ansyar mengaku sangat sepakat dengan konsep dan keinginan Pemdes. "Sepakat dengan usulan kades ada kolam renang, itu bisa mendatangkan income, warga setempat bisa menikmati keindahan," tutupnya sembari menyarankan segera tanamkan bunga darurat dulu.
Untuk diketahui, keberadaan Desa Wisata Mekarsari itu sudah memiliki spot tempat berphoto bagi wisatawan yang berkunjung ketempat tersebut.