Calon Walikota Mataram, Hj Putu Selly Andayani di sebuah kedai kuliner khas Kota Mataram. |
MATARAM - Terkenal tegas dan sangat disiplin dalam memimpin birokrasi, namun Hj Putu Selly Andayani memiliki sisi humanis yang tak banyak orang tahu.
Bisa meledak-ledak jika ada bawahan yang kerja tidak becus, dan memberikan penghargaan dan pujian untuk bawahan yang berkinerja baik.
"Bu Selly tipe pemimpin yang ideal, ada karakter mendasar yang membuat kita sebagai bawahan termotivasi bekerja. Ada reward dan punishment yang objektif, beliau tidak suka pekerja yang Asal Bos Senang (ABS)," kata salah seorang mantan bawahan Selly di sebuah OPD di Provinsi NTB.
Bagi sejumlah mantan anak buahnya, Selly Andayani adalah sosok perempuan tangguh. Mantan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB ini selalu memberi teladan bagi para ASN untuk bekerja benar-benar mengabdi demi pelayanan bagi masyarakat.
Selly juga selalu turun lapangan dan memimpin kerja-kerja kemanusiaan di sektor kedinasan yang ia pimpin. Misalnya, dalam sejumlah operasi pasar ketika harga komoditas tertentu melambung dan langka.
"Bu Selly bukan tipe yang langsung percaya dengan laporan bawahan, beliau pasti turun langsung untuk melihat kondisi masyarakat sebenarnya," kesan mantan bawahan Selly Andayani ini.
Cerita itu bergulir sampai saat ini. Selly Andayani melepas kedinasan dan birokrasinya sebagai ASN untuk menjadi Calon Walikota Mataram dalam Pilkada 2020 ini.
Salah satu kebiasaan Selly Andayani yang tak banyak orang tahu adalah gaya blusukan uniknya. Terutama saat berburu Kuliner Kampoeng /Tradisional.
Jago PDIP-PKS ini memang sudah lama akrab dengan banyak pengusaha kuliner di Kota Mataram, sejak ia menitis karir birokrasi. Mulai dari yang berkelas kaki lima, hingga hotel berbintang.
Seperti yang nampak Jumat sore ( 2/10) dan Sabtu malam (3/10) di kawasan Karang Buaya Pagutan dan Sekarbela, Kota Mataram. Hanya didampingi beberapa orang, Selly Andayani meluangkan waktu untuk berburu kuliner Kampoeng asyik yakni Nasi Rarit khas Karang Buaya dan Nasi Selak Sekarbela yang sangat tersohor. Sebelumnya Selly juga Kulineran Rujak Kemeng dikawasan Cakra.
"Saya ya seperti ini, kalau pingin makan memilih kuliner yang merakyat saja. Kan di sini kita bisa menyerap aspirasi dan harapan-harapan masyarakat yang kita jumpai," kata Selly Andayani.
Lama menjabat Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Selly paham benar ada banyak potensi UMKM di NTB termasuk di Kota Mataram yang bisa dan harus bisa dikembangkan. Sektor kulinari adalah salah satunya.
Sektor kulinari juga menjadi pelengkap kekuatan NTB sebagai destinasi wisata unggulan nasional. Jika dikemas dan digarap serius, sektor ini akan membuka banyak lapangan pekerjaan dan menggeliatkan perekonomian daerah pada akhirnya.
Nasi Selak Sekarbela misalnya, jika dikemas apik dan didampingi dengan promosi kepariwisataan, bukan hal mustahil bisa seperti Rawon Setan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Cukup banyak orang ingin datang ke Surabaya karena penasaran dengan Rawon Setan. Nah, di Mataram kita punya Nasi Selak Sekarbela, ini tentu potensi juga yang bisa dikembangkan. Satu ketika orang ingin ke Mataram karena penasaran dengan kuliner Nasi Selak," kata Selly Andayani.
Untuk urusan Kuliner, SALAM menilai Kota Mataram ini etalase warung besar NTB. Di Kota ini segala macam kuliner lokal Lombok, Sumbawa, Dompu dan Bima tersedia. Masakan nusantara juga bisa dinikmati di cukup banyak kedai yang ada.
Menurut Selly, ke depan perlu dibuat semacam lokasi khusus kuliner di Kota Mataram. Selain sebagai wahana bagi warga Kota Mataram berekreasi dan berburu kuliner di akhir pekan. Ini juga akan menjadi daya tarik wisata tersendiri di Kota Mataram.
"Karena itu SALAM gagas Mataram Car Free Night di kawasan Cakranegara yang akan menjadi lokasi pusat kuliner Mataram. Kuliner andalan dan Khas akan diberikan space agar suasana Kota hidup dan menjadi perputaran ekonomi juga," bebernya.
Kunjungan Selly Andayani di kawasan Nasi Selak Sekarbela dan Nasi Rarit Karang Buaya Pagutan tak banyak membicarakan politik. Apalagi dukungan untuk SALAM.
Meski pemetaan geografi politik kawasan Sekarbela bukan kantung pendukung SALAM, bagi Selly seluruh wilayah Kota Mataram adalah masyarakat yang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perhatian dan pelayanan pemerintah. Terlebih setelah SALAM terpilih dan dilantik kelak sebagai Walikota dan Wakil Walikota Mataram mendatang.