Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram, H Mohan Roliskana dan TGH Mujiburrahman (HARUM). |
MATARAM - Pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Mataram menjadi salah satu perhatian Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram, H Mohan Roliskana dan TGH Mujiburrahman (HARUM).
HARUM menempatkan sektor ini sebagai salah satu prioritas program kerja mereka. Hal itu ditunjukan dengan rencana membangun kawasan Mataram Creative District (McD) sebagai wadah interaksi dan peningkatan kapasitas anak-anak muda pelaku industri kreatif.
H Firadz Fariska. |
Ketua Tim Pemenangan HARUM, H Firadz Fariska mengatakan, rencana pembangunan McD ini bukan sekadar janji di awang-awang. Desain bangunan dan visualisasi kawasan sudah mulai dirancang .
"McD ini sudah kongkrit dan bukan di awang-awang lagi. Sudah ada kajian teknis, bagaimana konsepnya. Artsitek kami juga sudah membuak bentuk visualisasi kawasannya. Rencananya akan dibangun di kawasan Udayana," kata Firadz, Selasa (6/10) di Mataram.
Firadz mengatakan, HARUM sangat menaruh concern pada pengembangan industri kreatif di Kota Mataram. Perkembangan teknologi saat ini harus bsia ditangkap sebagai peluang membanguna Kota Mataram ke depan.
Menurutnya, McD akan menjadi tempat berinteraksi, belajar, tukar informasi, dan peningkatan kapasitas bagi para pelaku industri kreatif di Kota Mataram.
"Dan ini bukan sekadar janji. HARUM langsung bekerja dan merealisasikan programnya, karena HARUM tak suka berjanji-janji," tukasnya.
H Mohan Roliskana. |
Calon Walikota Mataram, H Mohan Roliskana menjelaskan, gagasan pembangunan kawasan McD ini untuk mendorong industri kreatif di Kota Mataram bisa bersaing di kancah nasional.
Menurutnya, Kota Mataram memang tak memiliki sumber daya alam yang eksotis seperti daerah lainnya di NTB. Namun ada beberapa keunggulan komparatif Kota Mataram yang bisa menjadi peluang.
Posisi Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi NTB, kultur masyarakatnya yang terbuka dan mau menerima perubahan, serta IPM Kota Mataram yang tinggi mencapai 79,1 jauh dari rata-rata nasional, dinilai akan menjadi variable untuk menjemput iklim kompetisi yng semakin kompetitif ke depan.
Mohan mengatakan, saat ini industri kreatif di Kota Mataram sudah berkembang secara tradisional seperti kriya, kuliner, fashion dan pertunjukan. Namun perlu upaya yang lebih kuat mendorong industri itu tumbuh lebih besar.
"Kita awali dengan McD ini. Saya membayangkan ke depan itu Kota Mataram menjadi salah satu pusat industri kreatif nasional. Mataram bisa menjadi rumah bagi pelaku industri kreatif, semacam regional creative hub di Indonesia," katanya.
Hal ini perlu dikembangkan, apalagi Kota Mataram menempatkan sekor jasa dan perdagangan sebagai unggulan daerah.
"Apalagi MotoGP 2021 akan digelar di Lombok. Tentu gelaran ini membutuhkan insan-insan yang kreatif di segala bidang," katanya.
Ia memaparkan, Mataram Creative District (McD) pada tahap awal akan dibangun Gedung Pusat Kreatif. Sejumlah fasilitas penunjang akan disediakan, seperti studio musik, lab film, studio rekaman, dan juga ruang-ruang pameran.
Selain itu ada juga ruang pertunjukan dilengkapi screen film untuk bisa menampilkan hasil karya anak-anakmuda kreatif di sana.
"Kita siapkan juga ruang kelas untuk belajar, ada seminar terkait industri kreatif misalnya vidografi, desain grafis penulisan skrip dan lainnya. Meskipun ada pendidikan formal di bidang ini, tetapi dengan wadah McD ini kita bisa datangkan orang-orang ahli di bidangnya untuk bisa mengedukasi dan memberikan pengalamannya kepada anak-anak Mataram yang memang memiliki ketertarikan di bidang ini," katanya.
McD nantinya akan dikelola sebagai Unit Pelaksana Teknis dibawah Dinas Kominfotik bersnergi dengan Dinas Pariwisata Kota Mataram.
"Harapannya ini akan menjadi ruang berinteraksi sosial yang baik, menjadi tempat bertemunya anak-anak muda kreatif di Mataram. Tak sekadar berkumpul, tapi bertukar informasi, sharing gagasan kreatif, sehingga berkumpulnya mereka menghasilkan gagasan kreatif yang positif," katanya.
"Apalagi MotoGP 2021 akan digelar di Lombok. Tentu gelaran ini membutuhkan insan-insan yang kreatif di segala bidang," katanya.
Ia memaparkan, Mataram Creative District (McD) pada tahap awal akan dibangun Gedung Pusat Kreatif. Sejumlah fasilitas penunjang akan disediakan, seperti studio musik, lab film, studio rekaman, dan juga ruang-ruang pameran.
Selain itu ada juga ruang pertunjukan dilengkapi screen film untuk bisa menampilkan hasil karya anak-anakmuda kreatif di sana.
"Kita siapkan juga ruang kelas untuk belajar, ada seminar terkait industri kreatif misalnya vidografi, desain grafis penulisan skrip dan lainnya. Meskipun ada pendidikan formal di bidang ini, tetapi dengan wadah McD ini kita bisa datangkan orang-orang ahli di bidangnya untuk bisa mengedukasi dan memberikan pengalamannya kepada anak-anak Mataram yang memang memiliki ketertarikan di bidang ini," katanya.
McD nantinya akan dikelola sebagai Unit Pelaksana Teknis dibawah Dinas Kominfotik bersnergi dengan Dinas Pariwisata Kota Mataram.
"Harapannya ini akan menjadi ruang berinteraksi sosial yang baik, menjadi tempat bertemunya anak-anak muda kreatif di Mataram. Tak sekadar berkumpul, tapi bertukar informasi, sharing gagasan kreatif, sehingga berkumpulnya mereka menghasilkan gagasan kreatif yang positif," katanya.