Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, H Yusron Hadi, dalam Temu Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) di Desa Karang Bayan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. |
LOMBOK BARAT - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berikhtiar membangun sektor Pertanian, Peternakan, dan Perikanan terpadu berkesinambungan di wilayahnya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggagas pembentukan Laboratorium Pengembangan Terpadu yang melibatkan OPD terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Dinas Kelautan dan Perikanan.
"Laboratorium Pengembangan Terpadu ini bagian dari upaya mengintegrasikan tiga sektor, ada pertanian, peternakan dan perikanan. Grand Design-nya akan segera disusun," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, H Yusron Hadi, di sela kegiatan Temu Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), Selasa sore (20/10) di Karang Bayan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.
Pertemuan dihadiri Ketua KTNA NTB, H Haerul Warisin, Kepala Dinas Peternakan NTB, Assisten II Setda Provinsi NTB, perwakilan BPTP NTB, BPSBTPH NTB, SPP Mataram, dan jajaran KTNA NTB.
Yusron mengungkapkan, rencananya laboratorium pengembangan terpadu akan memanfaatkan lahan milik Pemda Provinsi NTB seluas 5,5 hektare. Lahan tersebut akan digunakan untuk pembangunan Laboratorium Pertanian, Laboratorium Peternakan dan Laboratorium Perikanan.
Ia menambahkan, konsep pembangunan Laboratorium Pengembangan Terpadu ini akan mendorong pengembangan Agroeduwisata, di masa satu areal bisa menjadi destinasi agrowisata dan juga eduwisata.
"Nantinya dinas-dinas siap bersinergi termasuk Dinas Koperasi terkait penguatan kelembagaan, BPTP untuk teknologi pertanian, SPP Mataram siap dengan sumber daya manusia/siswa, BPSBTPH kaitan dengan penyediaan bibit/benih dan varietas lokal andalan, serta dunia usaha pertanian perikanan yang siap bersinergi," jelas Yusron.