MATARAM - Kepala BIN Daerah NTB Wahyudi Adisiswanto bersilaturahim ke kediaman Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia TGB HM Zainul Majdi, Rabu (7/10) di Mataram.
Silaturahim ini menjadi ajang silaturahim sekaligus bertukar pikiran. Pada kesempatan ini, Wahyudi bercerita warga di Pulau Lombok memiliki akar budaya yang kuat. Ia membandingkan ketika tugas di beberapa daerah.
"Saya merasakan mengenai adat istiadat ini kuat Tuan Guru," katanya.
Itu yang mendasarinya menggelar kegiatan bernama Lombok Mercusuar, salah satu agenda ialah menampilkan budaya dari Pulau Lombok. Dalam waktu dekat ia akan mengagendakan pertemuan kiai-kiai muda dari Pulau Jawa di Lombok. Dicintohkan seperti Di Jawa Timur ada lima subkultur pondok pesantren seperti Mataraman, Tapal Kuda, Madura, Pantura, dan Metropol.
"Kalau Mataraman ini seperti Pacitan dan Ponorogo, Metropol ini misalnya Sidoarjo dan Malang. Pantura itu nanti dari Tuban dan Gresik. Tapal kuda nanti dari Situbondo atau Probolinggo," terangnya.
"Acara ini merupakan lanjutan dari agenda Lombok Mercusuar yang sebelumnya juga telah digelar di Pulau Lombok," sambungnya.
TGB mengapresiasi rencana acara tersebut. Dikatakan, langkah dakwah hari ini memang perlu menyasar anak muda, diantaranya tentu dengan menghadirkan ulama muda. Ini langkah mengantisipasi gerakan transnasional.
"Perlu dikonsolidasikan dalam makna yang positif," katanya.
Ulama-ulama muda ini, sambung TGB, adalah penerus estafet para muassis di pondok pesantren. Sunatullah terjadi regenerasi, ketika kakeknya wafat maka anak cucu yang meneruskan.
"Ya, memang Jawa Timur ini salah satu benteng utama kita (ahlussunnah wal jamaah). Ini kalau bicara Pulau Jawa," ujarnya.
Ditambahkan, pendiri Nahdlatul Ulama, memiliki satu akar ilmu dengan Pendiri Nahdlatul Wathan TGKH M Zainuddin Abdul Madjid. Menurutnya bagus bila pertemuan ulama muda itu diagendakan di Pulau Lombok.
"Kakek satu akar dengan NU. Salah satu pendiri NU sahabat beliau Mbah Ma'soem Lasem," ucapnya. (*)