MATARAM - Masyarakat di pesisir melaporkan temuan adanya banyak ikan yang mati terapung di sekitar kawasan pantai Tanjung Bias Lombok Barat hingga Ampenan Kota Mataram, Senin (12/10).
Mendapat laporan tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan NTB bertindak cepat merespons dengan menurunkan satu tim pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (SDKP) dalam patroli laut untuk melakukan pemeriksaan di kawasan yang dilaporkan.
"Sehubungan dengan adanya informasi tentang ditemukannya banyak ikan yang mati terapung, maka tim pengawasan SDKP Provinsi NTB melakukan patroli laut sepanjang kawasan tersebut," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, H Yusron Hadi, yang dikonfirmasi Selasa (13/10) di Mataram.
Menurutnya, laporan warga menyebutkan ada banyak ikan yang ditemukan mati dan terapung di perairan laut. Masyarakat khawatir hal ini disebabkan adanya praktik illegal fishing baik menggunakan potasium maupun bom ikan.
Tim pengawasan SDKP NTB kemudian turun lapangan untuk melakukan pemeriksaan di lokasi tersebut. Patroli laut dilakukan tim di perairan pantai Tanjung Bias, Meninting Lombok Barat, sampai ke pantai Gading, Ampenan, Kota Mataram, untuk mendapatkan bukti dan kebenaran informasi tersebut.
Sejumlah perahu nelayan juga diperiksa untuk memastikan tidak mengunakan bahan-bahan kimia berbahaya.
"Alhamdulillah tidak ditemukan adanya indikasi praktek penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan," kata Yusron.
Yusron menekankan, praktik illegal fishing dan penggunaan bahan kimia berbahaya termasuk bom ikan sangat dilarang. DKP NTB juga terus menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat nelayan.
Untuk mencegah praktik-praktik tersebut, DKP NTB juga terus bersinergi dengan stakaholders terkait termasuk jajaran Dirpolair Polda NTB.
DKP NTB juga terus membangun kesadaran bersama dan membentuk kelompok-kelompok pengawas masyarakat yang turut berpartisipasi dalam melaporkan jika menemukan adanya dugaan illegal fishing.
"Kami mengapresiasi masyarakat yang sudah turut berpartisipasi menjaga wilayah kelautan dan perikanan mereka dari praktik-praktik yang melanggar. Jangan ragu untuk melaporkan kalau menemukan ada indikasi di lapangan," katanya.