Calon Wakil Walikota Mataram, H Badruttamam Ahda bersama seorang Veteran di Kota Mataram. (Dok/Istimewa) |
MATARAM - Calon Wakil Walikota Mataram Badruttamam Ahda, LC mengajak masyarakat melakukan refleksi untuk mengenang jasa-jasa para Pahlawan yang telah memerdekakan Indonesia. Ajakan tersebut disampaikannya dalam wawancara bersama Ahda di kediamannya pada Senin (9/11/2020), di Moncok, Kota Mataram.
Ahda mengatakan, peran pahlawan dalam barisan perjuangan revolusi Indonesia harus terus diingat sepanjang masa dengan menjadikan sejarah perjuangan mereka sebagai landasan kita membangun daerah.
“Para pahlawan dengan semangat perjuangannya berhasil melepas Indonesia dari rantai kolonialisme. Mereka membawa Indonesia menuju gerbang revolusi. Sekarang giliran kita menjadikan sejarah tersebut sebagai landasan membangun daerah,” ungkap sosok muda yang dijuluki Ustadz Kairo tersebut.
Ahda juga menambahkan, selanjutnya para pelajar di Kota Mataram harus mendapatkan akses literasi yang baik agar dapat memahami peta sejarah di Indonesia, khususnya Kota Mataram. Bila perlu, lanjut Ahda, Kota Mataram harus merancang program wisata sejarah bagi pelajar. Program tersebut nantinya membawa pelajar atau peserta didik ke tempat-tempat bersejarah dan menemui para saksi sejarah yang ada di Kota Mataram.
“Akses literasi sejarah harus terbuka selebar-lebarnya untuk para pelajar di Kota Mataram. Bila perlu, kita adakan program wisata sejarah. Kita berikan mereka fasilitas untuk berkeliling ke tempat-tempat bersejarah dan menemui saksi-saksi sejarah atau para Veteran,” lanjutnya.
Menurut Ahda, para pelajar dan kelompok muda adalah pembawa estafet untuk melahirkan catatan sejarah di masa depan. Sekarang adalah giliran para pemuda yang melanjutkan semangat para pahlawan untuk membangun bangsa. Khususnya di bumi NTB ini, kata Ahda, kita juga bisa memetik hikmah serta pelajaran dari perjuangan Mawlanasysyaikh Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid dalam jasanya membangun NTB yang oleh negara telah diakui sebagai Pahlawan.
“Adalah wajib bagi kita untuk merawat apa yang telah diwariskan oleh Mawlanasysyaikh Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Khususnya bagi kelompok muda, sekarang giliran kita membawa tongkat estafet untuk melahirkan catatan sejarah selanjutnya. Mari kita petik hikmah serta pelajaran dari apa yang telah diwariskan beliau untuk senantiasa merawat persatuan umat, memberikan cahaya ke setiap sudut kegelapan, insyaallah,” kata alumnus Al-Azhar Kairo tersebut.
Ahda juga sempat menyinggung tentang perlu adanya tim khusus yang melakukan pengarsipan dokumen sejarah, pendataaan jumlah dan nama veteran di Kota Mataram, serta nantinya juga bertugas untuk melakukan penelitian yang menjadi dasar transformasi estetik dalam pembangunan Kota Mataram. Artinya, kata Ahda, sepanjang sudut di Kota Mataram akan dibangun sedemikian rupa supaya mengandung filosofi sejarah.
“Tiyang ada rencana untuk membentuk tim yang terdiri dari akademisi atau para pegiat sejarah yang nantinya akan membantu pemerintah untuk melakukan pengarsipan dokumen sejarah, pendataan jumlah dan nama veteram, dan kalau perlu melakukan penelitian hingga hasilnya bisa menjadi dasar kita melaksanakan transformasi estetik dalam pembangunan Kota Mataram. Dengan begitu setiap sudut Kota akan mengandung filosofi sejarah,” pungkasnya. (*)