Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram No Urut 4, H Baihaqi ST dan Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi SH (BARU). |
MATARAM - Gagasan pasangan calon Walikota dan calon Wakil Walikota Mataram nomor Urut 4, H Baihaqi dan Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi (BARU) membentuk Mataram Business Center, semakin ramai dibicarakan kelompok muda kreatif, millennials di Kota Mataram.
Ada banyak harapan hal ini terwujud sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan di ibukota NTB ini.
Ketua Sahabat Pariwisata NTB, Rudi Lombok mengatakan, gagasan Mataram Business Center dari BARU ini menjadi harapan dan penyemangat generasi muda, termasuk di sektor pariwisata.
"Ya ini jadi harapan BARU untuk pelaku usaha di sektor Pariwisata, maupun generasi muda yang berjiwa wirausaha," kata Rudi Lombok.
Menurutnya, Kota Mataram yang tidak memiliki SDA pariwisata dan destinasi wisata yang bagus seperi daerah lain, harus bisa menjadi penyangga pariwisata NTB. Salah satunya dengan menyediakan industri, jasa, dan UMKM yang berkaitan dengan sektor kepariwisataan.
Rudi mengatakan, wadah semacam Mataram Business Center bukan hanya menjadi sarana peningkatan kapasitas pelaku usaha, tetapi juga bisa menjadi branding dan ikon Kota Mataram ke depan.
"Apalagi NTB khususnya Lombok sudah mulai bersiap go internasional melalui gelaran MotoGP. Peluang-peluang ini harus bisa ditangkap masyarakat kita, sehingga Mataram Business Center ini saya pikir sangat tepat dikembangkan di Kota Mataram ini," katanya.
Ia menambahkan, gagasan BARU ini menjadi perbincangan di kalangan generasi muda yang punya visi, kreatifitas dan inovasi yang tinggi.
"Ya jelas, gagasan bagus ini bikin millenials baper. Ibaratnya, cita-cita bisa punya usaha dan bisnis sendiri itu tidak hanya sekadar mimpi lagi nantinya," tukasnya.
Gagasan untuk menumbuhkan semangat wirausaha dan mendorong Kota Mataram menjadi Kota Enterpreneur, kotanya para wirausaha, ini makin mencuat pasca Debat Publik Pertama Pilkada Kota Mataram, akhir Oktober lalu.
"Mataram business center untuk mewujudkan Kota Mataram jadi kota enterperenuer. Kota para wirausaha, sehingga terstigma tidak lagi kita mencari pekerjaan, tetapi bagaimana kita menciptakan sebuah pekerjaan BARU," kata Calon Walikota H Baihaqi.
Menurutnya, semangat dan jiwa kreatif untuk memulai wirausaha harus terus didorong di Kota Mataram. Hal ini akan sangat berguna bagi pertumbuhan ekonomi daerah, pun ketika dihadapkan pada bencana non alam seperti pandemi saat ini.
"Dampak (pandemi) ini terjadi secara global. Dan inilah dampak yang kita rasakan, tidak ada yang bisa bantu kalau tidak kita mulai dari diri kita sendiri. Kitalah masyarakat yang menjadi pelaku daripada pembangunan ekonomi ini," katanya.
Untuk mendoorong semangat wirausaha ini, BARU memprogramkan 50 wirausaha baru di tiap Kelurahan. Mereka akan dibantu akses permodalan, dan juga pembinaan dan pendampingan, hingga ke pemasaran produk dan jasanya.
BARU akan melibatkan perguruan tinggi dalam mengembangkan kapasitas pelaku usaha di Kota Mataram, khususnya di sektor UMKM.
"Ada banyak kampus di Mataram, ini akan dilibatkan untuk pengkataknkapasitas UMKM agar pelaku usaha bisa menjalankan secara profesional. Jadi kita tidak harus melulu bicara bantuan modal dan usaha, tetapi harus ada sentuhan yang menyeluruh," katanya.
Mataram Business Center yang digagas BARU adalah sebuah pusat pengembangan bisnis terintegrasi. Aktivitas usaha, pelatihan, dan peningkatan kapasitas bisa berinteraksi di sana.
Calon Wakil Walikota Mataram, Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi mengatakan, semangat wirausaha generasi muda Kota Mataram cukup tinggi. Hanya saja semangat itu belum sebanding dengan kemampuan dan kapasitas menggunakan teknologi digital.
Ratu Ganefi mengatakan, Mataram Business Center nantinya akan berfungsi sebagai wadah sharing dan transfer knowledge seputar dunia wirausaha dan UMKM. Para wirausaha baru juga bisa berinteraksi dengan akses modal dan potensi pasar.
"Masalah klasik wirausaha terutama UMKM biasanya akses permodalan, mutu produksi, dan pemasaran yang terbatas. Nah dengan Mataram Business Center ini, BARU akan hadir dan memberikan solusi-solusi nyata," katanya.
Ketua IWAPI NTB ini mengatakan, menciptakan wirausaha baru dan menjadikan Kota Mataram sebagai Kota Enterpreneur bukan hal yang sulit jika saja pemerintah terus hadir.
Ia mencontohkan, sekitar 198 unit usaha binaan anggota IWAPI misalnya, sudah berhasil menembus pasar lebih luas dengan pemanfaatan teknologi digital.
IWAPI NTB memfasilitasi akses permodalan perbankan mekalui skema KUR. IWAPI juga menjalin kerjasama dengan Rumah Distribusi yang memudahkan UMKM memasarkan produk mereka lebih luar baik di gerai dan ritel modern maupun via e-commerce.
"InsyaAllah, bersama BARU, Mataram akan menjadi Kota Enterpreneur ke depan," katanya. (*)