H Baihaqi - Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi (BARU) dalam Debat Publik Kedua Pilkada Kota Mataram. (Foto: Courtesy Lombok TV) |
MATARAM - Calon Walikota Mataram, H Baihaqi ST mengatakan, pelayanan publik terintegrasi merupakan salah satu indikator menuju kenyamanan sebuah perkotaan. Perubahan mindset dalam pelayanan publik saat ini, juga diperlukan untuk Kota Mataram yang lebih maju.
"Mewujudkan sebuah kota yang nyaman dan beradab adalah visi kami. Bagaimana mewujudkan kenyamanan dalam sebuah perkotaan salah satu indikator yaitu bagaimana terlaksananya sebuah pelayanan publik yang terintegrasi," kata Baihaqi, dalam Debat Publik Kedua Pilkada Kota Mataram, yang diselenggarakan KPU Kota Mataram, Sabtu malam (14/11) di Golden Palace Lombok Hotel, Kota Mataram.
Konsep pelayanan publik terintegrasi, papar Baihaqi, akan menciptakan pemerintahan daerah yang bukan hanya sekadar melayani secara teknis, tetapi juga memberi ruang partisipasi bagi masyarakat dalam pembangunan.
"Jadi bukan sekedar kita melayani, tapi bagaimana sebuah prinsip kepemimpinan bisa terwujud baik. Karena bagi kami, pemimpin merupakan pelayan masyarakat, bukanlah dilayani. Karena sistem demokrasi kita bukan monarki. Oleh karena itu pelayanan pemimpin bagi masyarakat adalah bagian sangat penting dalam sebuah kepemimpinan dalam melayani seluruh masyarakat tanpa terkecuali," katanya.
Dalam debat bertema peningkatan pelayanan publik tersebut, Baihaqi menegaskan pasangan Baihaqi-Ratu Ganefi (BARU) mempunyai konsep perkotaan Water Front City yang akan dikembangkan di Kota Mataram.
"Ini semua akan terwujud dan berbanding lurus dengan fungsi pelayanan publik, jika prinsip pelayanan yang sesungguhnya bisa terlaksana," katanya.
Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram Nomor Urut 4, H Baihaqi dan Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi (BARU) mendorong terciptanya Kota Mataram yang Nyaman dan Beradab. Pelayanan publik yang menjadi tanggungjawab pemerintah, dibagi BARU menjadi empat program strategis melipuiti empat pilar pembangunan yakni Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi dan Infrastruktur.
Untuk mewujudkan itu, BARU membuka ruang partisipasi masyarakat dalam pembangunan ke depan.
"(Karena) prinsip pembangunan itu harus dan melalui masyarakat kita sendiri, masyarakat harus ikut dalam pembangunan. Kita tidak ingin masyarakat sekadar menjadi objek tapi harus menjadi subjek atau pelaku pembangunan di Kota Mataram ini," tegas Baihaqi.
Dalam sesi Publik Bertanya, pasangan BARU mendapatkan pertanyaan tentang ketersediaan ruang publik dan lapangan olahraga di Kota Mataram.
Menjawab hal tersebut, Calon Walikota Mataram H Baihaqi mengatakan, ketersediaan ruang publik tak bisa terpisahkan dari tata kelola.
"Ketersediaan ruang publik tak bisa terpisahkan daritata kelola kita. Ini merupakan satu kesatuan sistematis yang terintegrasi. Kita tidak bisa hanya lihat dari sisi bahwa kebutuhan ruang publik hanya dari lapangan olahraga saja, karena lapangan olahraga juga menjadi sisi tersendiri yang menjadi satu persoalan kita dari sisi ruang publik," katanya.
Menurutnya, ketika ingin menghadirkan konsep tata ruang yang bagus maka perlu dihadirkan ruang publik dan lapangan olahraga.
"Ketika kita bicara dari sisi RTH (ruang terbuka hijau) itu 30 persen, tetapi ketika bicara ruang publik maka akan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat apapun hak dan kebutuhan yang ada di Mataram ini tentu dari sisi ruang luar terpenuhi. Karena syarat sebuah Kota nyaman itu ketika masyarkatnya merasa senang dan nyaman berada di luar rumah. Ini satu kesatuan yang harus dipenuhi," katanya.
Ia menambahkan, dengan konsep Water Front City, BARU akan mengembangkan pembangunan ruang publik yang lebih memadai dan nyaman.
"Water Front City adalah konsep yang akan dikembangkan ke depan. Semua pembangunan di Kota Mataram (akan) berorientasi pada air, sungai, laut dan pesisir. Sehingga ruang-ruang publik kita dilintasi sungai yang ada di Mataram," katanya.
Partisipasi Publik dan Pembangunan dari Keluarga
Gagasan pasangan BARU memang cukup menarik perhatian publik. Upaya merubah mindset pembangunan perkotaan selalu muncul dengan konsep partisipasi publik.
Saat menjawab pertanyaan tim pakar tentang cara penanggulangan HIV/AIDS di Kota Mataram, Calon Wakil Walikota Mataram, Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi berkelanjutan dan melibatkan peran masyarakat dimulai dari keluarga.
"Kita harus melihat bahwa masalah HIV/AIDS ini tidak hanya berdiri sendiri. Ini juga erat kaitannya dengan perilaku kehidupan bebas dan juga penyalahgunaan narkoba. Ini kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Sehingga sosialisasi dan edukasi terus menerus harus dilakukan," katanya.
Menurutnya, untuk mengantisipasi masalah HIV/AIDS dan juga narkoba, pemerintahan BARU akan membangun sinergi bersama stakeholders terkait. Selain itu akan memberikan sosialisasi dan edukasi berkesinambungan kepada remaja serta kelompok rentan lainnya.
"Pelibatan semua pihak juga akan dilakukan termasuk masyarakat di tingkat terendah dalam keluarga. Peran keluarga menjadi yang utama," katanya.
Ratu Ganefi mengatakan, sebagai ibukota Provinsi NTB yang menjadikan sektor pariwisata sebagai unggulan, maka Kota Mataram selalu dikunjungi banyak orang dan wisatawan dari daerah mana saja.
"Sehingga seluruh elemen masyarakat harus terlibat aktif dalam penanggulangan HIV/AIDS dan narkoba ini.
Dalam sesi closing statement, Baihaqi menegaskan, pasangan BARU ingin menghadirkan sebuah tatanan Kota Mataram yang Nyaman dan Beradab.
"Ada mindset berubah tentang konsep government menjadi enterpreneur. Siapa melayani dan siapa dilayani. Jika masyarakat ingin suasana perubahan dalam layanan pemerintah maka pasangan BARU solusinya," tegas Baihaqi.
Calon Wakil Walikota Mataram, Baiq Diyah Ratu Ganefi menambahkan, BARU akan mendedikasikan pemikiran, waktu dan tenaga untuk kemajuan Kota Mataram.
"Sebagai perempuan saya mendedikasikan diri sebagai ibu dari masyarakat Kota Mataram. Akan selalu mendengar dan memberikan solusi bagi permasalahan masyarakat, tak pandang agama, suku, etnis, tingkat sosial. BARU akan bersama membangun dengan seluruh masyarakat untuk Kota Mataram yang Nyaman dan Beradab," katanya. (*)