Pembekalan dan pelatihan saksi TPS PDI Perjuangan untuk Pilkada Kota Mataram. |
MATARAM - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Mataram menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Mataram.
Satu diantara bentuk keseriusan dalam menyongsong pesta demokrasi tersebut, partai berlambang moncong putih itu menggelar konsolidasi kader dan pengurus anak ranting di enam kecamatan di wilayah Kota Mataram. Yakni, melakukan pembekalan dan pelatihan bagi para saksi TPS.
"Total jumlah saksi yang kita latih hari ini sebanyak 725 orang saksi. Mereka akan bertugas mengamankan suara paslon Selly-Manan (Salam) di Pilkada Mataram," kata Ketua Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDI Perjuangan Cabang Kota Mataram, I Gede Wiska saat menyampaikan laporannya, Sabtu (21/11) kemarin.
Ia menyatakan, pembekalan saksi yang dilakukan pihaknya kali ini sangat penting. Mengingat, mustahil perjuangan keras yang dilakukan pasangan calon (Paslon) akan bisa berjalan dengan optimal, manakala ada yang mengamankan hasilnya di dalam TPS.
"Jadi, adanya saksi itu menjadi tonggak untuk mengawal suara Salam kedepannya," ungkap Wiska
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mataram, Made Slamet mengatakan, pembekalam dan pelatihan saksi ini diadakan guna memantapkan konsolidasi dan kesiapan seluruh perangkat partai dalam memenangkan pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan pada Pilkada Mataram, Hj. Putu Selly Andayani dan TGH. Abdul Manan (Salam).
Dalam pelatihan ini, kata dia, para saksi dibekali dengan materi-materi khusus soal strategi pengawalan dan pengamanan suara.
"Konsolidasi dan pelatihan saksi kita adakan sebagai bentuk keseriusan kami dalam memenangkan Pilkada. Kami ingin seluruh perangkat partai bersungguh-sungguh dalam memenangkan pasangan Selly-Manan," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Made turut mengingatkan bahwa tugas para saksi tidak sebatas pada saat proses pemungutan suara saja.
Lebih dari itu, saksi dikatakannya tetap bertugas pada saat penghitungan suara, bahkan hingga proses rekapitulasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saksi itu tugasnya sangat strategis. Jika diibaratkan, saksi itu seperti tentaranya partai di lapangan. Itulah makanya harus kita bekali dengan keahlian khusus," tandasnya.
Pembekalan dan pelatihan saksi TPS BSPN Cabang Kota Mataram diikuti oleh sejumlah pengurus DPC, PAC dan ranting PDI Perjuangan.
Agenda tersebut dibuka secara resmi oleh Calon Wali Kota Mataram Hj. Putu Selly Andayani didampingi Calon Wakil Wali Kota Mataram TGH. Abdul Manan.
Hajjah Selly meminta para kader partai, khususnya para saksi agar bekerja sungguh-sungguh. Sebabnya, Pilkada dalam situasi pandemi Covid-19 sangat dikhawatirkan membuat para pemilih, khususnya masyarakat akan apatis datang ke TPS.
Untuk itu, tugas saksi memastikan agar masyarakat datang ke TPS dengan senang hati dan bersemangat.
"Maka tugas saksi sangat penting untuk bisa menyakinkan masyarakat bahwa Pilkada ini penting untuk membawa perubahan dan mengubah nasib masyarakat, mulai tetangga, dan keluarga kita kedepannya," tegasnya.
Mantan Kadis Perdagangan NTB itu menegaskan, agar para saksi PDI Perjuangan tidak lagi bersikap lemah dan lembut. Namun harus berani bersuara lantang dan tegas pada KPPS manakala ditemukan ada keganjilan saat di TPS.
Apalagi, Salam berkomitmen sedari awal berikhtiar agar memenangkan kontestasi Pilkada Mataram secara terhormat.
"Jadi antara saksi PDI Perjuangan dan PKS harus bersatu. Di koalisi ini kita wajib saling membantu dan berbagi tugas. Semuanya harus pintar dan jeli," kata dia.
"Intinya, saya minta saksi harus mengawal, mencatat dan merekam apapun yang ada di TPS. Termasuk, memeriksa kardus di bawah. Dan lagu himne PDIP kota harus ditanamkan dalam hati para saksi ya. Apalagi, kader wajib tertawa menangis bersama rakyat. Merdeka," sambung Hajjah Selly.
Ia menuturkan, tekadnya menjadi calon wali kota Mataram bukan mencari harta. Namun lebih untuk berbuat untuk sesama, khususnya mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan, kaum difabel dan meningkatkan kesejahteraan semua lapisan masyarakat di enam kecamatan Mataram.
"Ada enggak yang dengar jika saya pas menjabat melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat. Jika enggak ada, itu karena saya tanamkan menjabat apapun itu adalah amanah dan wajib kita syukuri apapun yang Allah SWT berikan pada kita semuanya," tandas Hajjah Selly.