Lima Ikhtiar MUDA Menjawab Tuntas Soal Pelayanan Publik dalam Debat Pilkada Kota Mataram

MandalikaPost.com
Sabtu, November 14, 2020 | 23.07 WIB Last Updated 2020-11-14T16:12:42Z


 

MATARAM - Lima point Ikhtiar MUDA yang menjadi intisari Visi Misi pasangan nomor Urut 3, Makmur - Ahda (MUDA) mampu menjawab dengan tuntas persoalan pelayanan publik di Kota Mataram, dalam Debat Publik Putaran Kedua Pilkada Kota Mataram, yang digelar KPU Kota Mataram, Sabtu malam (14/11) di Golden Palace Hotel Lombok, Kota Mataram.


Tampil dengan santai berkarisma, Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram, HL Makmur Said dan H Badruttamam Ahda menyampaikan dengan gamblang gagasan MUDA untuk membangun Kota Mataram Mentereng ke depan.


Jawaban-jawaban keduanya juga sangat jelas dan padat dengan kalimat yang terstruktur dan terukur untuk setiap pertanyaan dalam debat. Pembagian porsi antara calon pemimpin ini untuk menjawab pertanyaan pun sangat terlihat kompak menunjukan keselarasan kepemimpinan Makmur-Ahda ke depan.


Membuka pemaparan dalam Debat Publik bertema Pelayanan Publik itu, Calon Wakil Walikota H Badruttamam Ahda mengatakan,  pelayanan publik bagi MUDA bukan hanya sekadar pembangunan infrastruktur semata.


"Pelayanan publik bukan sekadar pembangunan infrastruktur saja. Bagi kami, tugas utama sebagai Pemerintah Daerah adalajh bagaimana memenuhi hak-hak dasar masyarakat Kota Mataram, secara adil dan merata," ujar Ahda.


Ahda kemudian memaparkan lima ikhtiar MUDA yang bisa merangkum seluruh aspek pelayanan publik.


Lima ikhtiar itu antara lain  Kartu Program Kesehatan Ekonomi dan Sosial (KARTU PROKES), yang merupakan jaminan aksesibilitas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, bantuan pinjaman modal tanpa agunan & bunga, gratis biaya sekolah beserta perlengkapan penunjang bagi siswa sekolah. Kemudian MATARAM CREATIVE HUB yang merupakan Program pengembangan kemandirian, ide kreatif & peningkatan kualitas UMKM untuk membantu melahirkan pengusaha - pengusaha MUDA kreatif - kolaboratif - kontributif yang memiliki peranan dalam peningkatan PAD kota Mataram di masa depan.


Kemudian MATARAM MUDAH, yang merupakan digitalisasi pelayanan publik dan peningkatan kualitas SDM pelayanan publik yang akan memudahkan realisasi pelayanan yang tidak memberatkan masyarakat, transparan, bersih dari pungli cepat dan efisien. PRAKARSA MATARAM yakni Pengelolaan persampahan & pertamanan, kali & sungai bersih berbasis kawasan dengan mengarahkan partisipasi serta kemandirian warga setempat dalam mencapai peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kesadaran tentang arti penting keselarasan serta keseimbangan lingkungan hidup. Dan terakhir MATARAM BETABIK, sebuah program pengembangan toleransi antar umat beragama dan peningkatan pemahaman tentang keberagaman budaya di Mataram. Jaminan yang akan memfasilitasi Maghrib Mengaji, Kesetaraan Gender, Kegiatan Krama Adat dan Banjar, Minggu Bakti serta pengaplikasian secara massive semua nilai kebaikan yang luhur dari & bagi setiap umat beragama dalam keseharian warga kota di kota Mataram. 


Calon Walikota H Lalu Makmur Said menambahkan, untuk pelayanan publik di Kota Mataram berkaitan dengan administrasi birokrasi, MUDA sudah menyediakan program Mataram MUDAH.


"Untuk perizinan misalnya. Saat ini dari 74 izin yang dibutuhkan. Itu ada 27 izin yang sudah bisa dilakukan secara online dan selebihnya masih dilakukan manual sehingga kita masih butuh waktu lebih panjang. Karena itu MUDA lewat Mataram MUDAH, semua perizinan yang manual akan kita tuangkan dalam sistem digital sehingga semua akan lebih cepat," katanya.


Dalam sesi penajaman pemaparan, tim pakar debat publik mengajukan pertanyaan yang disampaikan moderator Dr Hj Atun Wardatun kepada pasangan MUDA terkait upaya MUDA mengatasi potensi konflik sosial baik vertikal maupun horisontal mengingat Kota Mataram ibarat miniatur Indonesia yang penduduknya sangat majemuk dan heterogen.


Tim pakar menanyakan misi MUDA akan mempercepat Kota Mataram SIAGA dan apa bentuk kongkrit dalam pencegahan konflik dan krisis sosial.


Menjawab hal itu, Ahda menegaskan, MUDA akan memberikan perhatian kepada warga masyarakat Kota Mataram.


"Kita akan berikan perhatian yang sama kepada semua masyarakat, terlebih kita heterogen dengan banyak kekayaan budaya dan  banyak etnis," katanya.


Dengan ikhtiar MATARAM BETABIK, papar Ahda akan dikembangkan  pengembangan toleransi antar umat beragama dan peningkatan pemahaman tentang keberagaman budaya di Mataram.


"Tempat ibadah akan kita formulasikan juga sebagai tempat khusus penanganan dan pembentukan karakter bagi warga masyarakat Kota Mataram menjadikan Mataram berbudaya.  Juga kita tingkatkan sosialisasi tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama," katanya.


Calon Walikota Mataram, Makmur Said kemudian menambahkan, bahwa misi membangun Mataram Kota SIAGA diambil muda dari mengambil pelajaran dalam peristiwa bencana 2 tahun terakhir.


"Ada bencana alam dan bencana non alam. Kepanikan yang terjadi dalam bencana alam ini mengilhami kami untuk bagaimana membangun kesiapsiagaan untuk bencana," katanya.


Menurutnya, kalau pun terjadi krisis sosial atau konflik antar masyarakat kesiapsiagaan juga bisa dilakukan karena ini termasuk bencana sosial.


"Tentu (potensi konflik) ini adalah bagian dari kegiatan kami.Yang akan kami lakukan adalah peningkatan suatu Bale Mediasi, dan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi yang sudah melakukan program serupa," katanya.


Nelayan dan UMKM


Dalam sesi Publik Bertanya Paslon Menjawab, pasangan MUDA mendapat pertanyaan tentang nasib dan kesejahteraan masyarakat nelayan di pesisir Kota Mataram.

Calon Walikota Mataram, H Lalu Makmur Said menjawabnya dengan misi pertama MUDA yang mendorong Mataram Maju dalam pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.


"Masyarakat Nelayan masuk dalam salah satu program unggulan kami yaitu Program Kesehatan Ekonomi dan Sosial atau ProKES," katanya.


Makmur mengungkapkan, masyarakat nelayan masuk dalam penduduk miskin yang belum tercover bantuan pemerintah, baik pusat provinsi maupun pemda Kabupaten/Kota.


"Sehingga masyarakat Nelayan tidak mampu yang belum tersentuh bantuan akan kami selesaikan dengan ProKES," katanya.


Dalam ProKES, tiga manfaat yang diterima antara lain bantuan modal bagi nelayan, baik untuk peralatan maupun untuk kebutuhan keluarga dan permodalan. Para nelayan juga diberikan pelayanan dasar berupa kartu BJPS dati ProKES. Sebab faktanya saat ini dari 43 ribu masyarakat miskin di Kota Mataram baru sekitar 16,5 ribu yang memiliki BPJS.


"Nelayan banyak yang belum dapat BPJS, ini akan dicober ProKES. Selain itu juga ada bantuan untuk anak sekolah SD dan SMP sehingga tidak ada lagi pembiayaan yang memberatkan bagi kehidupan nelayan," katanya.


Makmur menandaskan, ProKES diikhtiarkan MUDA untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menekan angka kemiskinan di Kota Mataram, serta meningkatkan IPM Kota Mataram.


Calon Wakil Walikota Mataram, Badruttamam Ahda menambahkan, pemerintahan MUDA ke depan akan inklusuf dan partisipatif dan  perhatikan seluruh elemen masyarakat termasuk para nelayan.


"Penurunan angka kemiskinan melalui peningkatan kapasitas. Kita akan berikan edukasi dan pelatihan pada nelayan, sehingga jika mereka tidak bisa melaut karena cuaca, masih ada hal lain yang bisa dikerjakan sebagai sumber pendapatan," katanya.


Sementara untuk keberpihakan pada UMKM di saat makin maraknya pasar modern dan retail modern tumbuh di Kota Mataram, pasangan MUDA menyatakan komitmen mendukung program Bela-Beli UMKM.


Makmur Said mengatakan, program Mataram Creative HUB salah satunya menjembatani produk UMKM lokal mendapat pasar di retail modern.


"Kami akan angkat seluruh UMKM dengan cara, pertama memberikan akses perbankan agar modal dapat diakses dengan jaminan pemerintah daerah. Kemudian subsidi bunga sehingga UMKM bisa mendapat KUR dan semacamnya, karena penguatan modal akan memberikan daya saing pada UMKM. Dan kita pastikan produk lokal UMKM akan menjadi bagian dari bela beli UMKM," katanya.


Ia menegaskan, ke depan setiap paket yang berkaitan dengan pemerintah seperti paket program keluarga harapan (PKH) dan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) seperti di masa pandemi ini harus diadakan dan dibeli dari produk UMKM lokal di Kota Mataram.


"Dengan demikan tersedia pasar untuk UMKM kita dan tidak harus mencari pasar keluar," katanya. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Lima Ikhtiar MUDA Menjawab Tuntas Soal Pelayanan Publik dalam Debat Pilkada Kota Mataram

Trending Now