Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram, H Baihaqi ST dan Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi SH (BARU). |
MATARAM - Pandemi corona dan seluruh dampaknya tidak bisa dihindari. Bukan saja di Kota Mataram, namun secara nasional bahkan global. Selain berdampak pada sektor kesehatan, pandemi corona juga mulai memukul sektor ekonomi.
Di NTB sektor pariwisata paling terdampak. Selain sepi angka kunjungan, sejumlah hotel dan jasa pariwisata lainnya juga mengurangi operasional, bahkan berdampak pada perumahan karyawan dan juga PHK.
"Seperti bola salju wabah corona semakin hari semakin besar dampaknya.Tidak cuma mengintai kesehatan tubuh saja, tetapi wabah ini telah merapuhkan sendi-sendi ekonomi kita," kata Calon Wakil Walikota Mataram, Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi melalui sebuah podcast, Rabu (25/11) di Mataram.
Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram nomor urut 4, H Baihaqi dan Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi (BARU) menawarkan formulasi yang tepat untuk menghadapi dampak pandemi dari sisi ekonomi.
Ratu Ganefi mengatakan, secara sederhana resesi bisa diartikan bahwa dompet negara kini sedang tipis-tipisnya. Kemampuan negera untuk membeli kebutuhan rakyat menurun, aktivitas perdagangan dan industri anjlok. Selain itu harga barang berpotensi naik, karena permintaan tinggi.
"Mungkin saat ini belum begitu terasa karena baru awal bulan kemarin (resesi) diumumkan,"kata Ratu Ganefi.
Menurutnya, rapuhnya ekonomi karena resesi berbeda dengan ekonomi rapuh karena bencana gempa bumi di tahun 2018 lalu.
"Saat bencana gempa bumi, ada daerah tetangga dan negara yang ikut membantu kita.Tapi resesi bukan gempa bumi. Gempa bumi dampaknya lokal, sementara resesi dampaknya nasional. Seluruh indonesia tidak ada ruang lagi mengunggu bantuan dari siapapun," tukasnya.
Ia mengatakan, saat ini yang harus dilakukan adalah bagaimana masyarakat bisa satu visi dan satu langkah menghadapi ancaman resesi ini.
"Percayalah jawaban ada pada diri kita, pikiran dan tenaga kita. Jika bersatu maka resesi yang sulit ini pasti dapat dilalui dengan baik. Caranya?, Kita harus satu barisan, satu visi misi, satu konsep untuk menghadapinya," katanya.
Ia menegaskan, secara kongkrit BARU akan membangun Mataram Business Center (MBC) untuk mengatasi masalah ekonomi.
"Konsep yang kami yakini dapat memulihkan ekonomi dengan cepat, bahkan tanpa harus melewati sulitanya krisis karena resesi. Kongkritnya saya Hj Baiq Diah Ratu Ganefi dan H Baihaqi akan membangun Mataram Business Center," katanya.
Ratu Ganefi yang juga Ketua IWAPI NTB ini menganalogikan MBC sebagai sebuah pasar namun isinya bukan pakaian, makanan dan pernak-pernik pasar. MBCakan diisi dengan segala ekosistem uyang menyangkut bisnis. Segala yang dibutuhkan masyarakat di bidang bisnis dan usaha ada dan tersedia di MBC.
"Semua akan tersedia di MBC ini. Informasi usaha, bahan usaha, pelatihan, pendampingan, permodalan hingga jarangan usaha. Lengkap disana bisa masyarakat bisa menemukan usaha sesuai passion mereka, tanpa khawatir skill, modal, hingga pemasaran , semua bisa diperoleh disana. Semudah mencari baju di pasar," ujarnya.
MBC sebagai pasar bisnis tidak hanya menawarkan usaha konvensional tetapi usaha kontemporer juga. Sehingga ada kesempatan untuk para millenials dan generasi muda yang baru lulus kuliah untuk dapat menemukan peluang usaha.
"Bisa digaris bawahi, MBC bukan tempat mencari pekerjaan, tetapi menjadi pengusaha. Bedanya pada pemanfaatan hidup agar lebih rahmatan lil alamin. BARU ingin anak muda yang kreatif dan inovatif bisa membuka lapangan kerja bagi saudara-saudara yang belum mendapat pekerjaan. Bukan sekadar jadi karyawan atau staf berpendatapan pas-pasan, jadilah pemilik usaha mikro menengah yang mampu menggaji karyawan dengan pendapatan layak, yang manusiawi dan bisa mensejahterakan keluarga mereka," katanya.
Menurut Ratu Ganefi, melalui MBC ini BARU menargetkan bisa melahirkan setidaknya 100 wirausahawan baru di setiap Kelurahan yang ada di Kota Mataram.
"Kalau di Mataram ada 50 Kelurahan maka total akan ada 5.000 pengusaha sukses di Ibukota. Jika asumsi minimal 1 wirausahawan menyerap 10 tenaga kerja, maka akan ada 50 ribu lapangan kerja terbuka di ibukota Provinsi NTB ini. Jumlah ini lebih dari cukup untuk mengatasi masalah pengangguran," katanya.
Ia mengungkapkan, nantinya di dalam MBC akan bergabung perguruan tinggi, kampus-kampus yang akan menjamin standar mutu para pengusaha jebolan MBC.
"Selain itu juga akan bergabung perbankan yang siap memberikan modal usaha tanpa bunga dan jaminan. Karena urusan bunga biar pemerintahan kami yang mensubsidi," katanya.
Ratu Ganefi mengajak masyarakat, terutama para generasi muda untuk bersama satukan tekad dan tetap optimistis bersama BARU demi perubahan Kota Mataram yang lebih baik, lebih nyaman dan beradab.
"Jika ingin perubahan ini terwujud, mari rapatkan barisan. Tentukan pilihan pada 9 Desember nanti untuk bersama BARU, nomor 4," tegasnya. (*)