Kepala DPMPTSP NTB, H Moh Rum. |
MATARAM - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, H Mohammad Rum menyatakan optimis target investasi yang ditetapkan dalam RPJMD akan terpenuhi di Triwulan ke IV tahun ini.
"Kami optimis, target investasi yang ditetapkan dalam RPJMD yakni sebesar Rp 11,3 triliun akan bisa terpenuhi," ujarnya kepada wartawan, saat ditemui diruang kerjanya, Jum'at (6/11) di Mataram.
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan, bahwa realisasi investasi di Nusa Tenggara Barat pada triwulan III 2020 mencapai Rp 9,2 triliun. Dimana angka tersebut, kata dia, telah melampaui target investasi nasional yang ditetapkan oleh BKPM RI yaitu sebesar Rp 6,5 triliun.
Menurut dia, bukan berarti seluruh dunia sedang dilanda pandemi COVID-19, namun aktivitas investasi tidak serta merta menjadi terhenti. Ini terbukti dengan realisasi investasi di NTB baik yang berasal dari dalam negeri maupun investasi asing pada triwulan III yakni Januari hingga September 2020 menunjukan angka positif.
"Berdasarkan data DPMPTSP NTB, realisasi investasi di 10 kabupaten/kota baik dalam negeri maupun asing terbesar berada di Kabupaten Lombok Timur dengan nilai mencapai Rp 2,5 triliun, disusul Kabupaten Sumbawa Barat Rp 2 triliun lebih, Kabupaten Dompu dengan nilai sebesar Rp 1,7 triliun lebih," ungkap mantan Kepala Pelaksana BPBD NTB tersebut.
"Sedangkan Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp 1,5 trilun lebih, Kota Mataram sebesar Rp 417 miliar lebih, Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp 365 miliar lebih, Kabupaten Sumbawa Rp 289 miliar, Kabupaten Lombok Utara sebesar Rp 205 miliar lebih, Kabupaten Bima sebesar Rp 105 miliar, dan Kota Bima tidak terdapat investasi dalam negeri, hanya investasi asing sebesar Rp 195 miliar," imbuh HM Rum.
Realisasi investasi sebesar Rp 9,2 triliun ini, menurut pria yang dikenal ramah dan santun itu, akan terus mengalami peningkatan hingga akhir tahun nanti. Apalagi nilai investasi yang masuk di kawasan KEK Mandalika melalui ITDC dan dari Angkasa Pura I belum masuk dan terhitung dalam data perhitungan investasi untuk tahun ini.
Keterlambatan masuknya laporan investasi dari ITDC dan Angkasa Pura I ini, lanjut mantan Kepala Bakesbangpoldagri NTB itu, disebabkan oleh belum diresponnya permintaan DPMPTSP kepada kedua institusi ini untuk menyampaikan laporan investasinya kepada DPMPTSP.
"Harapan kami, laporan realisasi investasi dari kedua institusi ini bisa masuk pada triwulan ke IV, sehingga target investasi yang ditetapkan dalam RPJMD itu akan bisa terlampaui," demikian H Mohammad Rum.