LOMBOK TENGAH - ITDC menyampaikan hingga Desember 2020 setidaknya 13 investor membangun investasinya di kawasan The Mandalika Lombok, dengan total nilai investasi mencapai Rp2,8 Triliun.
"Sampai saat ini ada 13 investor dengan nilai investasi mencapai Rp2,8 Triliun. Tahapannya sudah berjalan LUDA, desain, ada yang sedang proses perizinan, dan beberapa ada yang sudah konstruksi," kata Kepala Operasional The Mandalika ITDC, I Made Pari Wijaya, didampingi Kepala Divisi Contruction Enhacement ITDC, Aris Joko Santoso, Rabu petang (16/12) dalam keterangan pers di Puri Rinjani Bungalows, pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah.
Tiga investasi akan memulai operasionalnya akhir tahun ini antara lain Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang akan memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan, Mandalika Beach Club, dan SPBU The Mandalika.
"Pullman juga sedang konstruksi, dan diperkirakan bisa memulai operasionalnya Oktober 2021," kata Pari.
Ia mengatakan, event MotoGP 2021 menjadi strategi marketing ITDC memprosikan The Mandalika.
"MotoGP ini jadi strategi marketing. Agar masyarakat internasional tahu di mana Mandalila dan Lombok. Harapannya (pasca MotoGP) akan lebih banyak investasi berkembang di kawasan," katanya.
Menurut dia, pengembangan kawasan pariwisata The Mandalika berskala besar, sehingga membutuhkan dukungan semua pihak. Mulai dari Pemerintah pusat, Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Tengah, serta masyarakat NTB secara umum.
"Ekosistem pariwisata, kawasan yang sudah terbangun harus dipelihara dan bisa menarik minat investasi dan wisatawan untuk datang. Untuk MotoGP kita masih ada waktu 9 bulan lagi. Persiapan harus dilakukan dengan matang. Kita harus satukan langkah, masyarakat, pemerintah dan stakeholders bersatu untuk mensuksekan persiapan MotoGP ini," ujarnya.