MATARAM - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah membuka Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK). Kegiatan berlangsung di Aula Kantor DPW PKS NTB, Kamis, 3 Desember 2020.
Dalam sambutannya Gubernur mengatakan, LBKK ini sebagai sarana bagi generasi muda PKS untuk mengekspresikan apa yang ada dalam hatinya secara eksplisit. Memahami suasana batin dan kultur, terutama yang berasal dari pondok Islam tradisional.
"Yang paham tentang pondok, tentu yang pernah berjuang untuk pondok," ujarnya.
Ia berharap, dengan hadirnya LBKK ini, maka jembatan pengertian akan terbangun dengan komunitas Islam tradisional, sehingga adanya kecurigaan dengan Partai Keadilan Sejahtera semakin tipis. "Betapa program sederhana yang mampu menghilangkan keraguan antara kita," ujarnya.
Oleh karena itu lanjutnya, LBKK ini bukan terminal akhir, namun merupakan awal, sehingga apa yang diucapkan para santri yang menjadi kesehariannya, mulai diungkap dan diekspresikan, sehingga PKS tidak punya jarak dengan komunitas Islam tradisional.
"PKS tidak akan menang, tidak akan besar, sebelum mampu merangkul komunitas pondok dan Islam tradisional," ungkapnya.
Ia mengingatkan, tantangan kedepan semakin kompleks dan luar biasa. Untuk itu ia meminta para tokoh, Tuan Guru, untuk aktif turun mendatangi pondok, untuk menghilangkan keraguan kepada PKS.
"Banyak orang curiga, kalau Gubernurnya dari PKS nanti tidak toleran, namun ketika kader PKS jadi pemimpin, jangankan Islam tradisional, umat non Islam pun kita rangkul," tegasnya.
Kedepan harus lebih banyak lagi dihadirkan lomba-lomba yang lain, yang mampu melibatkan anak-anak pondok, sehingga semua pondok dan madrasah di NTB merasa bahwa PKS adalah rumahnya sendiri.
"Kita harus menjadikan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, partai boleh beda, tapi rahmatan lil alamin, tetap menjadi spirit yang harus kita bagikan kepada ummat di seluruh dunia," pungkasnya.