Kunjungan Silaturahmi Gubernur NTB Bersama FKUB Provinsi Bali.
KLUNGKUNG - Ketum Assosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia, Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet memuji kepemimpinan Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah yang dinilai cerdas dan bersahaja.
Gaya kepemimpinan Zulkieflimansyah yang bisa merangkul semua elemen masyarakat, dinilai menjadi salah satu kunci sukses akselerasi pembangunan di Provinsi NTB.
"Dr. Zul ini sosok pakar dan Gubernur yang sederhana atau low profile, namun memiliki ilmu dan pandangan filsafat yang sangat luas dan mendalam," kata Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, saat menyambut kunjungan Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Sabtu (19/12) di Puri Agung Denbencingah Klungkung, Bali.
Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet yang juga Ketua FKUB Provinsi Bali dan Ketua Majelis Utama Desa Prakaman Provinsi Bali, mengaku sering menyimak pidato dan kegiatan-kegiatan Zulkieflimansyah melalui media massa dan media sosial.
Ia menilai kecerdasan dan kepakaran Zulkieflimansyah bisa terimplementasi dengan baik dalam program pembangunan di NTB, karena selaras dan seimbang dengan sikap low profile dan sederhana. Pembawaan pribadi yang bersahaja ini membuat Zulkieflimansyah sebagai Gubernur seolah tanpa sekat pembatas dengan masyarakat di NTB.
"Ini juga menjadi kunci keberhasilan NTB. Kemajuan NTB saat ini luar biasa. Bahkan tidak sedikit pihak atau daerah yang merasa disalip oleh NTB," katanya.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah bersama istri Niken Saptarini dan sejumlah pejabat Pemprov NTB berkunjung ke Bali untuk pertemuan silaturahmi bersama jajaran FKUB Provinsi Bali dan Pemprov Bali.
Tiba di bandara udara international Ngurah Rai Bali, sekitar pukul 12.30 Wita, Gubernur NTB bersama rombongan langsung menuju Puri Agung Denbecingah Klungkung Bali disambut Ketua Majelis Utama Desa Pakraman Provinsi Bali, yang juga ketua Umum Assosiasi Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) Indonesia, Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet bersama Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali.
Hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan MUI, PHDI, Majelis Umat kristen, Budha, konghucu dan Majelis adat Desa pekraman Provinsi Bali. Turut mendampingi kunjungan silaturahmi Gubernur, Kadis Kominfotik NTB, I Gede Putu Aryadi, Kadis Perhubungan, Drs. H.L Windia, Kadispar, H.L Faozal, Kapala BPBD, GB.Sugiarta, Karo Kerjasama, H.Zaenal Abidin dan Kabag Protokol, Hendra bersama Tim.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas sambutan akrab dan hangat dari Ketua Majelis Utama Desa Adat Pekraman dan seluruh tokoh agama di Bali.
Ia mengatakan, kunjungannya bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus tertarik untuk belajar dan mereplikasi kondisi kerukunan, persaudaraan dan semangat kekeluargaan antar masyarakat dan ummat beragama yang terjalin harmonis dan sejuk. Apalagi tahun 2021 mendatang, NTB akan menjadi tuan rumah banyak event bertaraf internasional.
"Kalau tidak aral melintang, tahun depan di NTB akan ada banyak event internasional. Pada Bulan Oktober, ada event MotoGP, yang penontonnya saja di perkirakan akan ada 160-200 ribu orang," kata Zulkieflimansyah.
Menurutnya, semua harus dipersiapkan dan dikelola dengan baik mulai saat ini. Mulai dari SDM, infrastruktur hingga pelibatan seluruh unsur. Karena itu, pihaknya ingin belajar banyak dari FKUB Bali, bagaimana mengharmoniskan, mendinamiskan, dalam pelibatan semua unsur yang ada sehingga kerukunan tetap terjaga dengan baik.
"Terlebih FKUB Bali memiliki banyak pengalaman terkait hal ini," ujarnya.
Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet yang juga pendiri Yayasan Waturenggong menjelaskan, Puri Denbencingah merupakan bagian dari pewaris Kerajaan Puri Agung Dalem Gelgel Klungkung Bali yang secara historis menjadi tonggak perwujudan kerukunan umat beragama di Bali.
Ia mengatakan, dari sisi keanggotaan FKUB di Bali sedikit berbeda dengan FKUB yang ada di Provinsi lainnya. Jika FKUB di Provinsi lainnya, beranggotakan dari semua majelis agama yang ada, maka di Bali, keanggotaan FKUB terdiri dari semua Majelis Agama yang ada, ditambah Majelis Adat Desa Pekraman.
Di Bali terdapat lebih dari 1.963 lembaga desa adat pekraman, yang menaungi dan membina unsur-unsur desa ada, antara lain : pecalang, pemuda, pelestarian dan pengembangan budaya dan kearifan lokal dan unsur lainnya. Unsur unsur tersebut selalu dilibatkan untuk ikut mensukseskan event-event international yang berlangsung di Bali.
"Jadi, FKUB memiliki peran penting dalam mewujudkan kesuksesan pembangunan dan keharmonisan masyarakat, tanpa melihat religi atau latarbelakang agamanya," kata Ida Pangelingsir Putra Agung Sukahet.
Dipaparkan, konsep kearifan lokal yang dijadikan landasan, adalah Konsep Menyambraya, yakni memandang semua umat agama atau masyarakat sebagai saudara atau keluarga yang harus dihargai, dilindungi dan dilibatkan dalam pembangunan dan sosial kemasyarakatan tanpa melihat latar belakang agamanya.
Ia menegaskan prinsip hidup bersama sebagai anugerah. Sehingga merawat kerukunan adalah keniscayaan.
"Oleh karena itu, semua hal dan ungkapan yang baik tentang kerukunan, harus terus menerus digaungkan, dibicarakan dan dibudayakan secara masif ditengah kehidupan masyarakat," katanya.