Ziadi-Aswatara dalam debat publik II Pilkada Lombok Tengah. |
LOMBOK TENGAH - Pasangan Calon Bupati dan Calon Bupati Lombok Tengah nomor urut 2, Ahmad Ziadi - Lalu Aswatara (Wayent Wah) tampil meyakinkan di Debat Publik II Pilkada Lombok Tengah, Senin malam (30/11) di Hotel D'Max Lombok Tengah.
Gagasan dan konsep pembangunan kolaboratif dan partisipatif yang dikemas dalam pembangunan berjamaah yang disampaikan pasangan Wayent Wah dinilai beberapa pihak menjadi solusi tepat bagi Lombok Tengah ke depan.
"Setelah 10 tahun berjalan dan kami analisa. Maka tidak ada jalan lain, pembangunan berjamaah harus dilakukan di Lombok Tengah," ujar Ziadi, dalam debat publik putaran II tersebut.
Menurut Ziadi, Lombok Tengah bukan saja dikaruniai sumber daya alam (SDA) yang sangat kaya dan potensial, tetapi juga keragaman kultur, budaya, dan aspek sosial kemasyarakatan lainnya.
Pembangunan Lombok Tengah tidak bisa dilakukan tanpa peran serta semua pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat.
Hal ini juga disampaikan saat menjawab pertanyaan tentang strategi pembangunan prioritas di saat APBD Lombok Tengah lebih besar untuk belanja pegawai ketimbang belanja publik.
Ziadi menekankan disinilah pentingnya konsep berjamaah.
"Misalnya, untuk membutuhkan Kota Praya saja dibutuhkan Rp10 Miliar. Tapi dengan berjamaah bisa cukup Rp1 Miliar kita sediakan alat dan ASN kita kerahkan. Ini juga akan membangun budaya bersih dan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Hanya dengan Rp1 Miliar. Ini contoh saja," urai Ziadi
Selain itu, untuk efisiensi dan efektivitas anggaran, Ziadi menegaskan, perlu ada upaya peningkatan PAD dan sekaligus mencegah kebocoran-kebocoran. Misalnya, standarisasi harga NJOP, PBB dan lain sebagainya harus dilakukan dengan transparan.
"TKD aktif juga harus dilakukan tidak berdasarkan honorarium. Anggaran APBD Lombok Tengah juga perlu audit investigasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya," tandasnya.
Terkait prioritas pembangunan, Ziadi menegaskan, harus dimulai dari desa. Peningkatan infrastruktur desa dan peningkatan kapasitas kepemudaan di desa akan menjadi prioritas Wayent Wah ke depan.
Semangat pembangunan berjamaah Ziadi-Aswatara mendapat apresiasi sejumlah pihak.
Pengamat politik Universitas 45 Mataram, Dwi Hidayat Junaidi mengatakan, konsep kolaboratif sangat tepat dilakukan di Lombok Tengah. Apalagi Loteng saat ini menjadi fokus perhatian dan pengembangan ekonomi berbasis pariwisata di tingkat nasional.
"Konsep berjamaah ini paling masuk akal dan memang harus mulai dilakukan di Lombok Tengah," ujar dia , Selasa sore ( 1/12 ) .
Menurutnya, pembangunan infrastruktur di Lombok Tengah akan berjalan masif termasuk investasi swasta. Hal ini harus bisa diimbangi oleh Pemda Loteng dengan menyiapkan SDM setempat.
Peluang ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, menurut dia, hanya bisa terwujud jika pemimpin daerah punya good will untuk ekonomi kerakyatan.
"Pembangunan kolaboratif atau yang disebut berjamaah oleh Ziadi Aswatara, bisa menjawab tantangan Lombok Tengah ke depan," paparnya.
Ia juga menilai pasangan Wayent Wah mampu meraih poin lebih dalam debat publik putaran II di Lombok Tengah tersebut.
Penampilan cawabup, Lalu Aswatara, yang berlatar belakang birokrat pada debat kedua itu dinilai menambah keyakinan publik akan penguasaan dan kemampuan pasangan no urut 2 itu membawa lombok tengah lebih baik.
Dibanding 4 paslon lainnya, Wayent Wah nampak menguasai pannggung dan mampu menjabarkan gagasan mereka dengan sangat jelas dan menarik perhatian publik.