MATARAM - Untuk membangkitkan kecintaan sekaligus mempromosikan produk kerajinan tenun NTB, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB menggelar Lomba Rancang Busana NTB yang dimulai dari tanggal 6 sampai dengan tanggal 8 Desember 2020,.
Ketika melihat proses penjurian terhadap desain-desain busana tenun yang ikut berlomba, di Bale Kriya, Minggu, (6/12/2020), Ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, mengatakan, hajat ini merupakan langkah serius Dekranasda NTB dalam mengembangkan bakat para desainer muda mengembangkan dan mempromosikan tenun khas daerah, sekaligus sebagai upaya meningkatkan kecintaan masyarakat NTB terhadap berbagai produk lokal yang ada.
"Selain hal ini sebagai wujud kepedulian, saya rasa, dampak dari giat ini pula akan melahirkan kecintaan kita terhadap produk lokal" kata perempuan yang akrab disapa Bunda Niken ini.
Menurut Bunda Niken, tenunan NTB tidak kalah bagusnya dengan tenun-tenun dari daerah lainnya. Sehingga dengan adanya lomba desain ini, diharapkan berbagai karya para designer muda nantinya akan mampu lebih memperkenalkan produk kriya di kancah pasar nasional dan global dengan nilai jual dan daya saing produk yang lebih tinggi.
Lebih lanjut, bunda Niken berkata, upaya ini sekaligus merupakan bentuk dukungan agar Provinsi NTB dapat menjadi pusat industri fashion muslim tanah air, dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi industri fashion dunia.
"Pesertanya memiliki talenta, dan tenunnya bagus-bagus. Saya berharap dengan adanya hal itu dapat dikembangkan lagi," Harapnya
Senada dengan itu, Sekretaris Dekranasda NTB, Dra. Endah Setyorini, mengatakan, gelaran untuk para designer muda ini dihajatkan untuk membangkitkan semangat optimisme para talenta-talenta muda agar terus berkarya dan mendedikasikan diri untuk memajukan industrialisasi kriya di tanah air, khususnya di NTB.
Tampil dengan hasil tenunan masing-masing daerah yang ada di Kabupaten/Kota Se-NTB, menandakan bahwa produk NTB akan mampu menjamu fashion nasional bahkan internasional. Dengan demikian ia juga berharap semua masyarakat dapat menaruh kecintaan terhadap produk lokal dengan cara mengenakannya.
"Ada 32 peserta yang mengikuti lomba ini, dengan tunanan khas dari Kabupaten/kota Se-NTB. Saya berharap bisa terus diasah bakat dan talenta itu," tutupnya.