.jpg )
 |
| NATAL. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suhariyanto meninjau sejumlah gereja di Surabaya, Kamis (24/12). (Foto courtesy Times Indonesia) |
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suhariyanto meninjau sejumlah gereja di Surabaya, Kamis (24/12), untuk memastikan umat kristiani bisa melaksanakan ibadah natal dengan aman dan nyaman, serta menerapkan protokol kesehatan.
Rombongan Forkopimda Jawa Timur ini pertama kali mendatangi Gereja Vincentius Kristus Raja, di Jalan Sudirman, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Kehadiran mereka disambut Pendeta Romo Hardo Iswanto, bersama pengurus gereja yang lain.
Pendeta Romo Hardo Iswanto menjelaskan pihak gereja telah menerapkan protokol kesehatan 3M (Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak) bagi setiap tamu yang memasuki area gereja. Langkah itu guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Jajaran Forkopimda Jawa Timur melakukan pengecekan mulai area luar gereja, halaman gereja hingga di dalam gedung. Aparat juga memastikan penerapan protokol kesehatan dijalankan dengan baik.
Gubernur Khofifah mengatakan, gereja-gereja sudah melaksanakan protokol kesehatan untuk misa malam natal dan ibadah natal 25 Desember nanti.
Terlihat saat akan masuk ke gereja, pihak gereja menyiapkan tempat cuci tangan, menyiapkan pengukur suhu badan. Selain itu untuk tempat duduk yang ada di dalam gedung maupun yang ada di halaman gereja sudah diatur sedemikian rupa dengan berjarak-jarak.
“Kesiapan gereja-gereja di Surabaya sambut misa natal sudah baik, dengan menerapkan protokol kesehatan. Dan pengamanan dari TNI/Polri juga berjaga untuk keamanan dan kenyamanan umat kristiani saat misa natal," kata Khofifah.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menilai, di gereja yang dikunjunginya sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Pengurus gereja sudah menyediakan tempat cuci tangan, thermogun alat pengukur suhu serta menjaga jarak.
Menurutnya, aparat gabungan TNI/Polri dan Pemda juga sudah melakukan pengamanan misa natal.
“Selain itu penerapan protokol kesehatan di setiap gereja yang kita kunjungi juga sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik,” tambahnya.
Nico berharap, misa natal bisa berjalan baik dan lancar. Tidak ada gangguan apapun, termasuk tidak terjadinya penularan Covid-19.
Sementara itu, untuk menjaga serta penerapan protokol kesehatan (Proses), pada saat misa natal, nantinya jemaat tidak hanya beribadat di gereja, namun juga ada yang beribadah di rumah masing-masing dengan menggunakan live streaming.
Sementara itu, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Setempat (PGIS) Surabaya mengajak jemaat untuk melakukan aksi sosial kepada sesama terutama terdampak COVID-19.
Ketua Umum PGIS Surabaya, Pendeta Indro Sujarwo menuturkan, perayaan Natal pada 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya seiring pandemi COVID-19.
Di tengah pandemi COVID-19, Indro mengajak jemaat untuk merayakan Natal secara sederhana. Selain itu, ia mendorong jemaat untuk melakukan aksi sosial kepada masyarakat yang terdampak COVID-19.
“Sebelumnya ada pesta meriah. Tahun ini berefleksi bersama menjadi berkat bagi sesama. Mari kita rayakan dengan sederhana bersama keluarga kecil,” ujar dia, Kamis (24/12) di Surabaya.
Ia menambahkan, perayaan Natal ditiadakan dan dilakukan secara daring. Hal ini mengingat kasus COVID-19 masih belum mereda.
“Ada beberapa tatap muka seperti di Wiyung ada ibadah jam 7 tetapi dibatasi jemaatnya 50 orang, biasanya bisa 1.000 orang,” katanya.
Indro mengimbau ibadah malam Natal dan ibadah Natal dapat dilakukan secara online seiring pandemi COVID-19 yang masih terjadi.
